Mohon tunggu...
Wawan Prastyo
Wawan Prastyo Mohon Tunggu... Lainnya - Content Writer | Social Media Enthusiast

Saya seorang yang gemar menulis, karna dari menulis bisa menuangkan dan keresahan yang ada di dalam pikiran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Program Kompor Listrik Mencekik Kalangan Bawah?

21 September 2022   15:26 Diperbarui: 21 September 2022   15:37 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggunaan Kompor Listrik Solusi terbaik Ilustrasi: finance.detik.com

Apa iya Program Pemerintah menggunakan Kompor Listrik solusi buat Rakyat di situasi seperti ini?

Dikabarkannya untuk menggunakan Kompor Listrik yaitu menggunakan Daya minimal 1000VA, apakah ini membantu kalangan bawah atau malah menyulitkannya? Karna masih banyak yang menggunakan Daya Listrik 450-900VA. Apakah kita harus nambah Daya untuk mendukung Program Pemerintah?

Atau menggunakan Kompor Manual dan tidak mendukung Program Pemerintah? Karna tidak menggunakannya.

Menurut Info, menggunakan Kompor Listrik banyak manfaatnya. Salah satunya 

Baca juga: JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan kompor listrik dinilai lebih memberikan banyak manfaat ketimbang kompor gas. Salah satunya yakni lebih hemat biaya untuk memasak.

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Widya Yudha menjelaskan, memasak air sebanyak 10 liter menggunakan kompor gas akan mengeluarkan biaya Rp 6.171.

Namun, jika memasak menggunakan kompor listrik induksi 1.200 watt dengan takaran air yang sama, biayanya hanya Rp 1.283.

Dan juga tidak perlu khawatir potensi kebocoran gas di rumah yang sangat berbahaya. Selain itu, energi panas yang dihasilkan hanya terpusat pada kompor sehingga bagi Anda yang punya dapur kecil tidak perlu repot ruangan akan menjadi panas dan tidak nyaman selama memasak.

Menurut Erick Tohir, dikutip dari kompas.com menjelaskan:"Kalau 15 juta kompor terpakai penghematan yang luar biasa dalam menekan kompor LPG. Rakyat diuntungkan, yang rata-rata biaya masak di rumah Rp 147.000, jadi Rp 118.000 per bulan, hemat lagi 20 persen," kata dia.

Selain masyarakat yang diuntungkan, lanjut Erick, penggunaan kompor listrik ini juga bisa menguntungkan negara. Sebab, dengan penggunaan kompor listrik bisa menghemat Rp 60 triliun dari sisi impor.

Bagaimana menurut Kalian, apakah kita harus beralih ke Kompor Listrik dan mengurangi angka penekanan Impor LPG untuk kedepannya?

Dan juga menurut Erick Tohir, simpulnya: "Saya Optimis ini akan berjalan baik ketika semua BUMN karya dan kebijakan di Kementerian PUPR untuk memastikan pembangunan rumah dan apartemen dilengkapi fasilitas listrik dan kompornya. Ini percepatan penekanan Impor dalam lima tahun kedepan (31/3/2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun