Mohon tunggu...
Wawan Pkb
Wawan Pkb Mohon Tunggu... Administrasi - Staf karyawan

https://www.kompasiana.com/wawanpkb7432

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Petualangan Mengejar Kue Bolu Misterius di Masa Kecil

28 Juni 2024   12:46 Diperbarui: 28 Juni 2024   13:27 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar masa kekanak-kanakan (pixabay.com/trilemedia)

Di suatu kampung kecil yang tersembunyi di lereng bukit, tinggalah seorang anak laki-laki yang penuh dengan keingintahuan tak terbatas bernama Andi. Andi adalah anak yang selalu mencari petualangan, dan cerita ini dimulai pada suatu pagi yang cerah di musim panas.

Andi terbangun dengan semangat yang meluap-luap. Hari itu adalah hari spesial di kampungnya karena akan diadakan pasar tradisional. Namun, yang paling ditunggu-tunggu oleh Andi adalah legenda kue bolu misterius yang katanya hanya muncul di pasar pada hari-hari tertentu. Kue bolu itu tidak hanya enak, tetapi juga memiliki kekuatan magis yang dapat membuat siapa pun yang memakannya menjadi sangat bahagia.

"Ting! Ting! Ting!" bunyi lonceng gereja setempat memecah lamunan Andi. "Oh tidak, sudah pagi!" gumamnya sambil loncat dari tempat tidurnya. Tanpa menunggu lebih lama, Andi segera bersiap-siap dengan pakaian terbaiknya: kaos kotak-kotak merah yang ia klaim membawa keberuntungan dalam petualangannya.

Setibanya di pasar, Andi langsung terpesona oleh keramaian dan aroma rempah-rempah yang menggoda. Dia berjalan melewati toko-toko yang menjual segala macam barang, dari bumbu dapur hingga mainan kayu buatan tangan. Namun, hatinya yang paling berdebar-debar adalah ketika ia melihat tenda di ujung pasar yang sepertinya menyembunyikan kue bolu misterius tersebut.

Andi berjalan dengan langkah tegap menuju tenda itu. Di depan tenda, seorang nenek yang ramah tersenyum padanya. "Selamat datang, Nak. Apa yang bisa nenek bantu hari ini?" tanya nenek itu sambil mengusap keringat dari dahinya.

"Dua kue bolu misterius, tolong," jawab Andi dengan penuh semangat. Nenek itu mengangguk sambil mencari kue bolu di dalam keranjang rotan besar di belakangnya. "Kau beruntung, Nak. Hari ini adalah hari kue bolu misterius. Tapi ingat, mereka hanya bisa ditemukan oleh mereka yang benar-benar mencari dengan hati yang tulus," kata nenek itu sambil tersenyum misterius.

Andi mengangguk penuh keyakinan. Setelah membayar dengan uang koin hasil tabungannya, dia memegang dua kue bolu itu dengan hati-hati. Namun, sebelum dia bisa mengucapkan terima kasih, suara keras terdengar dari balik tenda: "Tolong, tolong! Kue boluku hilang!"

Ternyata, kue bolu milik si nenek tadi telah dicuri oleh seekor monyet yang nakal. Monyet itu berlarian ke arah hutan yang lebat di belakang pasar, meninggalkan Andi dengan kebingungan. Namun, Andi tidak gentar. Dengan kue bolu misterius di tangannya, dia merasa bertanggung jawab untuk mengembalikannya.

Mengikuti jejak monyet itu, Andi memasuki hutan yang penuh dengan dedaunan lebat dan suara burung-burung bernyanyi. Dia berlari-lari kecil dengan hati-hati, memastikan tidak tersesat dari jejak monyet itu. Tiba-tiba, dia melihat sesosok bayangan yang bergerak cepat di antara pohon-pohon.

"Hey, kembalikan kue boluku!" seru Andi sambil mengejar bayangan itu. Namun, ketika bayangan itu berbalik, yang dia lihat bukanlah monyet, melainkan seekor landak yang terlihat sangat kebingungan dengan kue bolu di depannya.

"Andi, ini bukan monyet. Ini landak!" teriak Andi pada dirinya sendiri. "Maaf, Landak. Aku salah mengira kau monyet," lanjutnya dengan cepat menutup mulutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun