Mohon tunggu...
Wawan Pkb
Wawan Pkb Mohon Tunggu... Administrasi - Staf karyawan

https://www.kompasiana.com/wawanpkb7432

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Fenomena Frugal Living: Gaya Hidup Hemat Atau Sekedar Pelit?

28 Juni 2024   09:20 Diperbarui: 28 Juni 2024   10:00 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar Uang, Kartu, Saku. (pixabay.com/jarmoluk)

Dalam beberapa tahun terakhir, istilah "frugal living" semakin populer di kalangan masyarakat urban. Konsep ini mengedepankan hidup hemat dan efisien dalam menggunakan sumber daya, baik itu uang, waktu, maupun barang-barang yang dimiliki. Namun, di balik semangat hemat yang diusung, muncul pertanyaan: apakah frugal living benar-benar tentang hidup hemat, atau hanya sekadar pelit?

Definisi Frugal Living

Frugal living adalah gaya hidup yang menekankan pada penghematan dan penggunaan sumber daya secara bijak. Orang-orang yang menerapkan gaya hidup ini berfokus pada pengeluaran yang diperlukan dan berusaha menghindari pemborosan. Frugal living bukan tentang mengorbankan kenyamanan atau kualitas hidup, melainkan tentang membuat pilihan yang lebih bijaksana dan berkelanjutan.

Contoh sederhana dari frugal living adalah memasak makanan di rumah daripada makan di restoran, membeli barang bekas yang masih layak pakai, atau memilih liburan yang hemat biaya namun tetap menyenangkan. Prinsip utamanya adalah mendapatkan nilai maksimal dari setiap pengeluaran yang dilakukan.

Pelit vs. Frugal

Banyak yang keliru menganggap frugal living sebagai perilaku pelit. Meskipun keduanya berhubungan dengan penghematan uang, ada perbedaan mendasar antara keduanya. Pelit biasanya berarti menahan diri dari pengeluaran bahkan untuk kebutuhan dasar atau kenyamanan yang wajar, sering kali demi akumulasi kekayaan semata. Orang yang pelit cenderung fokus pada penghematan ekstrem dan menghindari pengeluaran sebisa mungkin, sering kali tanpa mempertimbangkan kualitas hidup mereka sendiri atau orang di sekitarnya.

Sebaliknya, frugal living adalah tentang prioritas dan efisiensi. Orang yang menjalani gaya hidup frugal akan mengeluarkan uang pada hal-hal yang penting dan bernilai bagi mereka, sambil mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Mereka mungkin akan berinvestasi dalam produk berkualitas yang lebih tahan lama daripada membeli barang murah yang cepat rusak. Intinya, frugal living adalah tentang mengoptimalkan sumber daya, bukan sekadar mengurangi pengeluaran.

Mengapa Frugal Living Populer?

Ada beberapa alasan mengapa semakin banyak orang tertarik pada frugal living. Pertama, situasi ekonomi global yang tidak menentu membuat banyak orang lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan mereka. Pandemi COVID-19, misalnya, telah mengajarkan pentingnya memiliki dana darurat dan hidup lebih hemat.

Kedua, frugal living juga selaras dengan gerakan keberlanjutan (sustainability). Dengan mengurangi pemborosan dan konsumsi berlebihan, orang-orang yang menerapkan frugal living secara tidak langsung juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Misalnya, memilih untuk menggunakan barang-barang bekas atau mendaur ulang barang-barang lama dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan.

Ketiga, frugal living sering kali dikaitkan dengan peningkatan kualitas hidup. Dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, orang dapat mengalokasikan sumber daya mereka untuk hal-hal yang benar-benar penting dan bermakna. Ini bisa berarti lebih banyak waktu untuk keluarga, kesehatan, pendidikan, atau hobi yang mereka nikmati.

Kiat-Kiat Memulai Frugal Living

Jika Anda tertarik untuk mencoba frugal living, berikut beberapa kiat yang dapat membantu Anda memulai:

1. Buat Anggaran: Langkah pertama dalam frugal living adalah mengetahui ke mana uang Anda pergi. Buat anggaran bulanan dan catat semua pengeluaran Anda. Ini akan membantu Anda mengidentifikasi area di mana Anda bisa menghemat.

2. Prioritaskan Pengeluaran: Tentukan prioritas pengeluaran Anda. Fokuslah pada kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan. Hindari pengeluaran untuk hal-hal yang tidak penting atau impulsif.

3. Cari Alternatif yang Lebih Murah: Temukan cara untuk mengurangi biaya tanpa mengorbankan kualitas hidup. Misalnya, belanja di pasar lokal daripada supermarket besar, atau menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi.

4. Daur Ulang dan Gunakan Kembali: Sebelum membeli sesuatu yang baru, pertimbangkan apakah Anda bisa mendaur ulang atau menggunakan kembali barang yang sudah ada. Ini tidak hanya menghemat uang, tetapi juga ramah lingkungan.

5. Tingkatkan Keterampilan Anda: Memiliki keterampilan praktis seperti memasak, memperbaiki barang, atau berkebun dapat mengurangi ketergantungan pada layanan berbayar dan menghemat uang dalam jangka panjang.

-------

Frugal living adalah gaya hidup yang menawarkan banyak manfaat, mulai dari penghematan uang hingga peningkatan kualitas hidup dan kontribusi positif terhadap lingkungan. Namun, penting untuk membedakan antara hidup hemat yang bijaksana dan perilaku pelit yang ekstrem. Frugal living bukan tentang menahan diri dari semua pengeluaran, melainkan tentang membuat pilihan yang lebih cerdas dan berkelanjutan dalam mengelola sumber daya.

Dengan pendekatan yang tepat, frugal living bisa menjadi cara yang efektif untuk mencapai stabilitas keuangan, kebahagiaan, dan kesejahteraan jangka panjang. Jadi, apakah Anda siap mencoba gaya hidup frugal dan menemukan keseimbangan antara hemat dan pelit?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun