Sebagai contoh, program STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) yang populer sekarang sering kali diperluas menjadi STEAM, dengan penambahan 'A' untuk Arts. Ini menunjukkan pengakuan bahwa kreativitas dan inovasi tidak dapat dipisahkan dari pemikiran logis dan analitis.
Mengatasi Mitos dan Mendorong Keseimbangan
Salah satu tantangan terbesar dalam memahami otak kiri dan otak kanan adalah mengatasi mitos yang beredar. Banyak orang masih percaya bahwa seseorang hanya bisa dominan pada satu sisi otak saja, padahal kenyataannya, kebanyakan orang menggunakan kedua sisi otak mereka dalam berbagai situasi.
Dalam dunia kerja, pemahaman ini bisa diterapkan dengan mendorong lingkungan yang seimbang. Misalnya, perusahaan bisa mengadakan workshop yang menggabungkan analisis data dengan sesi brainstorming kreatif. Hal ini tidak hanya membantu karyawan untuk mengasah kedua sisi otak mereka, tetapi juga mendorong kolaborasi dan inovasi yang lebih baik.
---------
Menjelajahi potensi otak kiri dan otak kanan dalam dunia modern membuka banyak peluang untuk pengembangan diri dan peningkatan kinerja. Dengan memahami dan mengintegrasikan kekuatan kedua sisi otak, kita dapat menciptakan solusi yang lebih inovatif, efektif, dan holistik. Dunia modern membutuhkan pemikiran yang tidak hanya kritis dan analitis, tetapi juga kreatif dan intuitif. Mengembangkan kemampuan untuk menggunakan kedua sisi otak secara harmonis adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dalam berbagai bidang kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H