Sebenarnya, pemerintah termasuk pihak Kementerian ESDM sadar gak, sih, kalau mereka tak hanya merugikan pengusaha tambang namun juga merugikan negara sendiri. Dengan carut-marutnya sektor pertambangan diwarnai dengan ketidakjelasan regulasi dan ketidakadilan untuk pengusaha tambang, investor jelas yang paling dirugikan disini!
Mereka sudah menggelontorkan banyak dana, teknologi hingga tenaga kerja untuk membantu RI. Maaf sebelumnya, ibarat "air susu dibalas air tuba". Ya, peribahasa yang kita kenal sedari Sekolah Dasar saya rasa tepat dikatakan di sini.Â
Saya semakin geram ketika mendengarkan kabar bahwa Kementerian ESDM juga telah 'pilih-pilih'. Dari ribuan IUP yang dicabut, ada yang bahkan sudah secara nyata memberikan sumbangsih kepada negara lewat penerimaan negara bukan pajak dan royalti hingga mendapatkan penghargaan dari ESDM bisa kalah dengan perusahaan yang belum ada wujud fisik serta belum berkontribusi apapun yang IUP-nya tidak dicabut. Kenapa itu terjadi? Kamu penasaran? Saya juga.Â
Ah, semoga saja saya masih bisa berbincang lagi dengan kalian di lain waktu sembari memberi kabar terbaru dari rekan-rekan saya; apakah sudah ada keadilan dari pemerintah atau masih jalan di tempat. Untuk sekarang, kita berikan semangat dan doa yang terbaik untuk mereka, pengusaha tambang dan para investor yang sedang resah dibuat pemerintah Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H