Mohon tunggu...
Wawan Periawantoro
Wawan Periawantoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Punya usaha kecil-kecilan

Seorang ayah sederhana yang terus berusaha membuat keluarga bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Para Politikus Sudah Menduga Akan Ada Bisnis pada Tes PCR

5 November 2021   16:26 Diperbarui: 5 November 2021   16:29 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adhie Massardi. Sumber Foto: politik.rmol.id

Belakangan ini terkuak perbincangan hangat terkait gonjang-ganjing putaran bisnis tes PCR, dan diduga melibatkan beberapa pejabat publik, salah satunya adalah Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. 

Dalam hal ini sejumlah politisi dan tokoh muslim pun turut melayangkan komentar pedas terhadap kasus tersebut. Mulai dari Fadli Zon, Fahri Hamzah, Refly Harun, Arief Poyuono, Gus Umar hingga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis.
 
Selain beragam tokoh tersebut, pengamat politik Ujang Komaruddin pun turut berpendapat terkait kabar burung perihal bisnis tersembunyi tes PCR.
 
Sebelumnya, pria yang dipanggil Ujang ini sudah menduga akan ada permainan bisnis dalam penyediaan alat tes PCR yang melibatkan para pemangku negara. Ternyata dugaannya pun benar, terdapat  sejumlah menteri di era Jokowi yang diduga menikmati hasil bisnis PCR tersebut.
 
Menurut Ujang, sangat tidak terhormat dan tidak bermoral apabila kedapatan seorang menteri atau pemangku negara yang ikut terjerumus dalam bisnis alat tes Covid-19 itu.
 
Sebelumnya, dirinya berhipotesis dengan kebijakan tes PCR yang berbayar. Ia sudah menduga jika di dalam tes tersebut terdapat sebuah bisnis yang sedang berjalan. Dugaannya ini pun semakin menguat ketika pemerintah mencoba menggratiskan vaksin untuk menangani pandemi.
 
Tak lupa Ujang juga mendesak kepada Presiden Jokowi harus bertindak tegas dalam sejumlah menteri yang terlibat dalam bisnis tersebut. Menurutnya, Jokowi seharusnya bisa mencopot atau mengganti menteri-menteri yang diduga ikut bisnis PCR tersebut.
 
Komentar lainnya juga datang dari Adhie Massardi selaku mantan juru bicara kepresidenan Abdurrahman Wahid.
 
Adhie Massardi membeberkan alasannya belum berkomentar mengenai kasus bisnis tes PCR, lantaran masih belum dapat memahami motif pejabat negara melakukan hal tersebut.

Dirinya juga menyatakan bahwa rakyat Indonesia saat ini sudah sekarat dalam bertahan menghadapi pandemi Covid-19 yang tak kunjung purna. Alangkah teganya dan betapa terlukanya rakyat, apabila perbincangan hangat terkait pusaran bisnis tes usap PCR ini sungguh benar adanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun