Mohon tunggu...
Wawan Periawantoro
Wawan Periawantoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Punya usaha kecil-kecilan

Seorang ayah sederhana yang terus berusaha membuat keluarga bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Komentar Tokoh Muslim Indonesia Soal Bisnis Tes PCR di Kalangan Menteri

4 November 2021   15:35 Diperbarui: 4 November 2021   16:32 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cholil Nafis. Sumber Foto: inews.id

Selain mendesak Jokowi, pengamat politik sekaligus Direktur Gerakan Perubahan ini juga meminta DPR, sebagai wakil rakyat, agar secepatnya memproses mereka yang terlibat untuk dimintai pertanggungjawaban.

Disisi lain, ada Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Gus Umar yang juga berkomentar mengenai bisnis tes PCR tersebut. Gus Umar melihat bahwa para pejabat di negara ini sudah hilang rasa urat malunya.

Tidak hanya itu saja, Gus Umar juga menyindir para pejabat yang memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 menjadikan ladang cuan sebanyak-banyaknya melalui bisnis tes PCR.

Ia mengatakan  enaknya jadi pejabat sekarang. ketika rakyatnya  mati karena Covid-19, mereka malah kaya raya, astagfirullah.

Terakhir, ia juga menyinggung mengenai peran dan aksi nyata dari Presiden Jokowi atas dugaan kasus bisnis tes PCR yang menyeret menterinya. Menurutnya Jokowi hanya akan menyikapi kasus tersebut dengan diam dan mustahil untuk  bertindak tegas.

Buntut dari kasus keterlibatan Menko Luhut di pusaran bisnis tes PCR semakin panjang hingga dirinya disuruh mundur oleh masyarakat dari tahta kekuasaannya di pemerintahan. Bagaimana menurutmu? Bagaimana kelanjutan nasib Menko Luhut yang dinilai telah mencari keuntungan pribadi di atas derita masyarakat? Akankah dirinya mundur dari kabinet menteri Jokowi? Kita tunggu bersama saja kabar selanjutnya dan jangan lupa tetap kawal kasus ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun