Mohon tunggu...
Wawan Maulana
Wawan Maulana Mohon Tunggu... Freelancer - Cheerful person

Teknologi adalah salah satu kunci masa depan jika digunakan dengan baik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknologi Baru, Mesin yang Akan Meringankan Pekerjaan Petani

14 April 2021   06:20 Diperbarui: 14 April 2021   08:39 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mencukupi kebutuhan konsumsi populasi dunia yang terus berkembang, kita harus menghasilkan konsumsi dari gabungan 50 tahun produksi. Dengan meningkatnya perubahan iklim, persediaan makanan kita semakin langka.

Menurut The Moonshoot Factory, Metode pertanian saat ini belum efisien untuk masa depan. Dan itu pasti belum bisa mencukupi konsumsi sekitar 8 juta orang pada tahun 2030. 

Metode pertanian komersial saat hanya menanam sejumlah besar tanaman tertentu.  Ini membuka pintu bagi hama, penyakit, dan makanan yang membusuk. Menggunakan bahan kimia untuk mengatasi kerusakan tanah akan mencegah pertumbuhan tanaman di masa depan. 

Sistem pangan kita saat ini adalah celah.  Tetapi bagaimana jika teknologi baru dapat secara radikal mengubah cara konsumsi dunia kita?

Solusinya adalah Mineral, apa sih  Mineral? 

Sebuah proyek garapan The Moonshot Factory,  yang berkomitmen untuk mengembangkan teknologi baru untuk membantu membangun sistem pangan yang lebih berkelanjutan, tangguh, dan produktif.

Berdasarkan survey, Para petani saat ini tidak dilengkapi dengan alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk memahami tanaman mereka secara menyeluruh. Dengan alat yang digunakan saat ini, bahkan yang berteknologi tinggi, masih terdapat kekurangan pemahaman dan kejelasan di antara petani.

Mineral dengan cepat mengidentifikasi celah tersebut dan mengambil kesempatan untuk membangun Software dan Hardware baru yang memanfaatkan para petani secara maksimal bersama dengan potensi penuh tanaman mereka.

Bagaimana Cara Kerjanya?

Mereka memulai dengan mengumpulkan data dasar seperti informasi tentang tanah, cuaca dan data tanaman historis.

Dari sana, tim membuat kereta tanaman yang melintasi lapangan untuk memeriksa tanaman dari dekat untuk mengumpulkan informasi tentang bagaimana tanaman itu tumbuh dan bagaimana mereka merespons lingkungan.

 Mesin ini mengumpulkan gambar berkualitas tinggi dari masing-masing ladangK Kemudian mereka mengumpulkan lebih banyak informasi di lapangan dan tanaman menggunakan citra satelit, data cuaca, dan informasi tanah.

Dengan menggunakan semua informasi yang dikumpulkan, algoritma pembelajaran mesin dapat mengidentifikasi pola dan wawasan untuk memahami bagaimana tanaman tumbuh dan berinteraksi dengan lingkungannya.

(Credit : The Moonshot Factory)
(Credit : The Moonshot Factory)
Design Buggy 

Menggunakan robotik, penginderaan, dan perangkat lunak, buggy dapat mengumpulkan data. 

Mesin ini memiliki panel surya di atasnya, menggunakan sinar matahari untuk bekerja secara otomatis.

Selain itu, buggy memiliki banyak bentuk dan ukuran yang berbeda sehingga mudah untuk melewati berbagai medan.

Perangkat lunak GPS yang tepat memungkinkan buggy untuk secara akurat mengidentifikasi lokasi setiap pabrik.

Sensor dan persepsi komputer memungkinkan buggy untuk mengidentifikasi masalah apapun dengan tanaman dan menganalisis ciri dan pola tanaman.

Dengan menggunakan teknologi baru Mineral yang inovatif, para petani dapat fokus merawat tanaman serta lahan, menghemat waktu dan uang mereka.

Dengan mengetahui pertumbuhan tanaman mereka dari waktu ke waktu, penanam juga dapat membuat proyeksi hasil yang akurat.  Jadi, dengan teknologi inovatif dan alat seperti buggy, Mineral pasti akan membangun sistem pangan yang lebih berkelanjutan, tangguh, dan produktif.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun