Mohon tunggu...
Kurniawan TR
Kurniawan TR Mohon Tunggu... Buruh - Tukang Santai

Memajukan bangsa memerlukan penegakan kebenaran dan keadilan....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pasca 411 , Apakah 25-11 (Jika Ada) Bisa Lebih Baik?

11 November 2016   07:22 Diperbarui: 11 November 2016   10:31 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, pihak kepolisian sudah mendapat informasi bahwa akan ada aksi unjuk rasa pada 25 November 2016 mendatang. Walau tidak diharapkan banyak pihak agar demo yang akan datang lebih baik dan lebih bermanfaat ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan oleh pedemo, sehingga tidak merugikan banyak kalangan.

sumber : Kopisruput.net
sumber : Kopisruput.net
Hal hal baik yang telah dilakukan pedemo antara lain soal usaha kebersihan dati tim relawan kebersihan, ketertiban saat melakukan pawai, menjaga kelancaran dan toleransi dengan acara pernikahan agama lain. Masyarakat mengapresiasi ketertiban unjuk rasa tersebut berjalan tertib hingga pukul 19.00. Bahkan banyak pujian dalam tayangan langsung televisi.

Tetapi kita tidak bisa memungkiri juga bahwa banyak juga kekurangannya seperti sampah yang masih cukup banyak setelah usai demo tersebut, selain itu kerusuhan di akhir demo membuat tujuan utama kegiatan tersebut menjadi tidak fokus, orator yang menghujat dengan kata kata yang tidak sesuai dengan budaya islam juga sering terdengar, dan akhirnya banyak para pedemo yang tidak dapat pulang ke daerah asal karena tidak ada angkutan pulang,  sehingga pemerintah berbaik hati untuk mengantar mereka pulang.

sumber berita satu
sumber berita satu
Karena alasan alasan tersebut, saat ini dari nilai sempurna 10 maka demo/unjuk rasa yang dilakukan demonstran kemarin adalah dapat bernilai 6.0, cukup.

Bagaimana agar bisa lebih baik ?

Agar bernilai 7.0hal hal yang harus diperbaiki adalah dengan jalan agar demo tidak rusuh hingga selesai, hal ini dapat dilakukan jika para penanggung jawab tetap berada di lokasi hingga kegiatan selesai, sehingga jika ada yang provokatif langsung dapat cepat memerintahkan panitia untuk mengamankan-nya. 

Agar Bernilai 8.0 hal yang harus diperbaiki adalah penanggung jawab harus menghidari orator-orator yang menghujat yang bisa membuat tujuan demo menjadi tidak terarah dan berpotensi melanggar hukum, karena tidaklah elok jika unjuk rasa menuntut proses hukum tetapi dengan melanggar hukum. Seperti kemarin dimana demo yang tujuannya untuk memproses hukum menjadi kearah makar terhadap pemerintah.

Agar nilai mendekati sempurna yaitu 9.0maka hal hal yang harus dilakukan pedemo adalah tidak merugikan masyarakat lain sedikitpun. Dalam hal ini sampah harus tertampung semua setelah demo harus dibersihkan seperti semula, transportasi harus diatur dengan baik sehingga tidak mengganggu lalu lintas dan tidak ada yang pedemo yang tercecer yang malah meminta bantuan pemerintah. Tidak melarang media untuk meliput karena sudah diatur Undang Undang kebebasan Pers. Pada intinya tidak melanggar hak hak orang lain yang bukan peserta demo tersebut.

Bagaimana agar demo itu sempurna 10.0 ?

Demo yang sempurna adalah demo yang bersifat dakwah dalam arti yang amar ma’ruf nahi munkar. Mengajak kebaikan  dan menghindari kemungkaran,  yang bermanfaat bagi semua umat, , yang bisa membuat orang lain bersimpati, yang bisa membuat lawan jadi menghormati. Apakah ada demo tersebut ? Tentu ada, lebih sederhana dan telah dilaksanakan oleh umat muslim sejak jaman Rasulullah.

Apakah itu ?

Demo/Unjuk rasa yang sesuai dengan tuntunan agama jika terjadi silang pendapat dan sengketa adalah dengan tidak mengerahkan massa karena pasti ada yang dirugikan dan ada hak hak orang lain yang terampas. Untuk itu  yang  terbaik adalah melakukan unjuk rasa tanpa pengerahan massa yaitu  dengan melakukan dialog, diskusi, debat pemikiran dan tabayyun sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah, para khalifatul rasyidin, para wali, para ulama mazhab, para ulama pejuang kemerdekaan yang tidak mengutamakan ego tetapi menunjukkan akhlak yang terpuji sehingga perbedaan bisa berbalik menjadi dakwah yang berguna bagi seluruh umat manusia, karena seperti yang kita pahami, Bukankah Islam itu Rahmatan lil 'Alamin?

Sumber 1, sumber 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun