Mohon tunggu...
Wawan Kardiyanto
Wawan Kardiyanto Mohon Tunggu... Dosen Agama Islam -

ingin hidup bermakna, tdk sekedar biasa2 aja yakni: lahir, makan, minum, sekolah, pacaran, kerja, nikah, beranak, pensiun, tua, mati. Aku ingin sdikit berguna di mata Allah, minimal menulis dan maximal buat organisasi yg se-level Muhammadiyah dan NU

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dialog Cinta Allah Antara Sahabat Beda Agama Seri 3

20 Juli 2011   00:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:32 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAWABAN MELATI: Salam sejahtera dalam kasih Tuhan, Thanks buat emailmu dan semua pujian dan sanjunganmu. SAYA JAUH DARI ITU SEMUA. Saya cewek biasa yang hanya berusaha sebaik mungkin jadi pribadi yang menyenangkan hati Tuhan saya dan bukan manusia saja. Maaf ya mas, maaf banget, dari dulu dan sampai kapanpun saya tetap hanya nganggap kamu sebagai temen biasa. Saya sudah tidak memberi peluang apapun buat cowok yang berseberangan dengan saya. Semua hal yang kamu sampaikan ke saya, waduh mas, saya SUDAH KENYANG!!! So, jangan heran kalau dari dulu saya cuma senyum2 tok kamu ngusik keimanan saya dengan dalih apapun. Keselamatan yang kami yakini dalam Kristus Yesus, bagi kami yang masih diberi kesempatan menjalani hidup, memiliki konsekuensi. Dan kami percaya dengan pimpinan Roh Kudus, yang Tuhan Yesus berikan pada kami, kami bisa menjalani. Kalau kamu masih mempertanyakan tentang tuntut menuntut, adil dan ga adil buat mereka yang sebelum meninggal mau terima keselamatan yang dari Tuhan bisa masuk Surga, wah maaf saja deh, karena kami benar-benar menikmati kehidupan kami bersama Kristus, dipenakke dengan konsekuensinya. Dan karena pemahaman konsep Allah yang Maha Baik sudah tertanam. Kalau kamupun mempermasalahkan dan memperhitungkan kok penak men, kok gampang men dosane dilimpahkan ke Yesus trus diampuni, penyakit2 kami ditanggung Yesus dan sembuh, kutuk nenek moyang dilepaskan oleh darah Dia dan kami jadi manusia merdeka, ya BEGITULAH BAIKNYA TUHAN ALLAH SEMESTA!!!!! Dan kami SANGAT MEYAKINI KEBAIKAN-NYA. Kalaulah ada yang belum sempat, itu sudah ada porsinya sendiri2 kita yang hidup hanya bisa mendoakan. Ngapainlah pusing-pusing mikirke, banyak hal lain yang lebih penting yang harus dijalani di dunia ini untuk memuliakan nama Tuhan. Kalaulah manusia sampai menyimpan rasa tuntut menuntut sakit hati dan memperhitungkan pahala yang akan diterimanya, waduh, berarti dia meragukan ke-MahaTahu-an, ke-MahaBaik-an, ke-MahaAdil-an ALLAH, dsb. Kalaulah kita sudah ngerti sifat Tuhan, so, biarkan Allah yang atur, mas. Dan lagi bukan berarti sudah dipenakke, kami ga rajin bekerja atau ga rajin beribadah dalam ketulusan dsb, inilah konsekuensi kami, ya itu tadi yang saya sebut sebelumnya. Yah, pikiren dewelah mas, masih seneng mikir tho? Lanjut… “Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.” (Roma 5:15) So, ngapain-lah kami harus punya dendam, nuntut, walah.. walah.. Tuhan menuntut kami ikhlas dalam berbuat baik ataupun dijahatin orang. Apakah kami mbales waktu Gereja2 kami dibakar? Mbaleskah kami bila Yesus kami dihina? Oh ndak mas, kami percaya dan yakin Allah yang kami sembah dalam nama Yesus tidak kurang besar Kuasa-Nya, justru kami harus mendoakan dan memintakan berkat. Karena kamipun ingin banyak jiwa diselamatkan. Ada tertulis: Pembalasan adalah Hak-Ku, Aku-lah yang akan menuntut pembalasan. Waduh mas saya sudah banyak kali melihat kedahsyatan tangan Tuhan membalas perbuatan manusia baik ataupun jahat. So, kami tenang2 aja lagiii … tapi kalau panjenengan mau memperhitungkan kebaikan Tuhan ya silakaaannn… Yesus saja saat terakhir masih mendoakan mereka yang menganiaya Dia bahkan melarang umatNya menangisi Dia pada waktu Dia disiksa, karena memang itulah tugas Dia sebagai juruselamat penebus dosa. YESUS TIDAK MINTA DIDOAKAN. Dan TIDAK ADA umat Yesus yang mendoakan Dia dan minta Allah menempatkan Dia di Surga, KARENA SURGA MEMANG SUDAH MILIK DIA, dulu, sekarang sampai selama-lamanya dan AMIN!!! Kalau umatNya mendoakan Juru selamatnya biar dan semoga masuk Surga, lha terus yang doakan dan mengusahakan manusia bisa masuk Surga SOPO? Ga ono yang seperti Yesus yang memberi kepastian Surga! Oh ya sebelum ngakhiri email saya, saya minta maaf kalau keliru, tapi saya yakin siapapun itu yang baca 2 emailmu itu PASTI nganggap kamu ngandalke pikiran manusia belaka. Sorry lho, itu pula yang saya baca di email ke-2. Dan itupun kamu mengakui kurangnya pengalaman keagamaanmu, bukan berarti saya sudah cukup. Ndak mas, saya masih selalu belajar dengan pengenalan akan Kristus yang lebih sungguh dan mendalam lagi. Jadi you juga salah nilai kalau saya mematikan diri untuk tidak lagi belajar. SETIAP MANUSIA, pinter ataupun bodoh, selama dia masih diberi kesempatan hidup di dunia, HARUS TERUS BELAJAR, TAPI DENGAN PORSINYA SENDIRI2. Dan saya sudah tahu apa yang harus dan ingin saya pelajari, dan BUKAN KAMU yang tentukan. Kalau email berikutnya masih berputar masalah peluang dan pengetahuan, saya siap dengan jawaban singkat saya. Ok? Tuhan memberkati. Amin Melati bersambung.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun