"tenang saja", Rika melanjutkan.
seolah meneguhkan dan meyakinkan hatiku.
"enggak Rik, ini beda ko"...tuturku.
***
harus aku akui Rik!, keadaan ini hampir sama ketika aku pertama kali bertemu kamu,
"Emang Ada Apa?"
"Ya aku waktu itu diselimuti rasa was-was, deg-degan, tegang, keringat dingin di sekujur tubuh.
"Ah kamu mah, biasa aja kali"..lebay banget sih...bibir Rika sedikit terangkat ke atas dan manyun, sebel ah.
"Enggak Rik", emang itu kenyataanya. Sahutku. Rika makin cemberut saja.Â
Tidak hanya itu Rik, pertemuan selanjutnya juga, rasa itu semakin menggelora dan kian menjadi.
"berdebar-debar, tak tenang, tak karuan, ada kangen bercampur malu, ada rindu menggebu, ada kata namun sulit di bahasakan.