Mohon tunggu...
Wawan Hermawan
Wawan Hermawan Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis, Blogger

Hobi jalan-jalan, membaca, menulis dan membahagiakan orang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jadikan Peringatan Maulid 1446 H Sebagai Momentum Untuk Meneladani Akhlak Rasulullah SAW

16 September 2024   17:19 Diperbarui: 16 September 2024   17:26 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadikan Peringatan Maulid 1446 H Sebagai Momuntum Untuk Meneladani Akhlak Rasulullah Saw. 

 

Senin, 16 September 2024 bertepatan dengan 12 Rabiul Awal 1446 H, 12 Rabiul awal menjadi peristiwa sangat bersejarah karena pada tanggal tersebut baginda nabiyuna Muhammad SAW dilahirkan dari rahim yang suci seorang wanita mulia yaitu Siti Aminah binti Wahab.  

Kelahiran ini membawa kabar gembira sekaligus bahagia yang tak terhingga bagi kedua orangtua, keluarga, masyarakat sekitar bahkan seluruh umat manusia, karena kelak dari kelahiran itu Alloh SWT menjadikannya manusia pilihan, manusia mulia, manusia idola penuh dengan suri tauladan yang akan membawa perubahan besar bagi peradaban umat manusia di seluruh dunia dan kelak syafaatnya dinantikan oleh kaum muslimin.

Kelahiran baginda Nabi Besar Muhammad SAW ditandai dengan berbagai macam keajaiban, keanehan dan kemewahan yang menyertainya.  

Momentum peringatan maulid Nabi Muhammad SAW tidak hanya dilaksankan sebagai ritual belaka, tetapi dari peringatan itu akan mampu mengakar dalam hati sanubari dan tercermin dalam pola tingkah laku selama bersosialisasi dengan lingkungan keluarga, masyarakat, berbangsa dan bernegara.  

Melalui peringatan maulid Nabi Muhammad 1446 H kali ini, paling tidak kita bisa mengambil 4 point penting yang harus di amalkan dalam kehidupan sehari-hari untuk dijadikan contoh dan teladan akhlak Rasulullah SAW.  

Shiddiq

Shiddiq berarti jujur atau benar. Kata Shiddiq memiliki beberapa makna, yaitu: Kesesuaian antara ucapan dan perbuatan, Kesesuaian antara informasi dan kenyataan, Ketegasan dan kemantapan hati, Sesuatu yang baik yang tidak dicampuri kebohongan dan kedustaan.

Shiddiq adalah salah satu sifat wajib yang dimiliki para rasul Allah. Sifat ini menunjukkan bahwa setiap ucapan para rasul selalu benar, baik itu wahyu yang diturunkan kepada mereka.

Shiddiq berlawanan dengan kata kidzb yang berarti bohong atau dusta. Seseorang yang memiliki sifat shiddiq tidak pernah berbohong, apa yang diucapkan selalu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Kejujuran Rasulullah dapat dilihat dalam banyak contoh dalam sejarah hidupnya, seperti selalu memenuhi janji-janjinya, tidak pernah mengingkari komitmen, dan selalu berbicara dengan kebenaran dalam setiap situasi.

Contoh yang bisa di terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari adalah sifat shiddiq, dengan meneladani sifat ini tentu kita akan selamat karena terhindar dari kebohongan dalam berucap dan bertindak.

Tabligh

Tabligh berarti menyampaikan atau menginformasikan ajaran Islam kepada orang lain. Tabligh merupakan salah satu sifat wajib yang dimiliki Rasulullah SAW. Dan mustahil bagi seorang Rasul memiliki sifat kitman yang artinya menyembunyikan kebenaran. Maka Kitman merupakan lawan dari sifat wajib rasul, yaitu tabligh yang berarti menyampaikan wahyu.

Amanah

Amanah artinya dapat dipercaya atau bertanggung jawab, Amanah sifat yang dimiliki rasul, Amanah adalah sifat terpuji dalam Islam yang berkaitan erat dengan tanggung jawab, kesetiaan, ketulusan hati, kepercayaan, dan kejujuran.

Sangat tidak mungkin seorang Rasul memiliki sifat khianat. Khianat berarti perbuatan tidak setia atau bertentangan dengan janji.

Seseorang yang amanah adalah orang yang dapat dipercaya dalam menjaga kepercayaan, menjalankan tanggung jawabnya, dan menghormati kepercayaan orang lain. Dan sifat ini sangat melekat pada diri seorang Rasul.  

Fathonah

Fathonah mengandung arti cerdas atau pandai, Sifat fathonah wajib dimiliki oleh seorang Rasul dan patut diteladani oleh umat Islam. Sifat fathonah dapat membantu seseorang dalam menemukan solusi yang efektif untuk berbagai masalah yang dihadapi.

Dan lawan dari sifat fathonah adalah sifat baladah yang berarti bodoh atau dungu, tentu sifat itu sangat tidak mungkin dimiliki oleh seorang rasul.

semoga bermanfaat

wallohualam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun