Nasi Wuduk Bi Dede 'Murah dan Enak'Â
Â
Pukul 05.30, itu adalah waktu paling lambat saya sudah harus berangkat menuju sekolah, tempat dimana mengabdi selama ini, tak terasa kurang lebih hampir 18 tahun saya berada di sekolah ini, setengah dari perjalanan hidup ini telah dihabiskan disekolah.
Rutinitas keseharian yang dijalani penuh dengan romantika kehidupan, manis, pahit bahkan getir terus saja saya hadapi tanpa mengenal lelah, ada satu ketenangan ketika berada ditengah-tengah anak didik, barangkali itu yang menguatkan saya berada di tempat ini.
Dalam menapaki aktifitas keseharian itu rasa jenuh, bosan, malas kadang menjadi hantu yang terus gentayangan menyertai, dan mulai menggoyahkan niat yang telah tersusun rapi, tapi semua coba saya tepis, untuk kembali keniatan awal. Bahwa mengabdi adalah jiwa dan jalan saya. Â Â
Maka sebesar apapun rintangan yang menghadang, merintangi dan menghalangi semua saya singkirkan dari jalan-jalan pengabdian itu.
Aktifitas keseharian yang saya jalani itu, dimulai bangun pagi kemudian mandi, shalat subuh, siap-siap berangkat, sebelum berangkat kesekolah saya harus membantu dulu pekerjaan isteri, walau tidak semuanya minimal bisa meringankan beban pekerjaan isteri, karena secara bersamaan isteri juga harus berangkat ke sekolah.
Setelah semuanya selesai saya bersiap-siap berangkat bersama isteri, karena searah jadi kami bisa berangkat bareng, hanya tempat untuk mengajarnya berbeda isteri di MTs Al-Huda 2 Cibinong sedangkan saya di SDN 2 Cibinong.
Jalur searah, itu sangat memudahkan kami dalam hal pekerjaan ini, jadi kami bisa berangkat dan pulang secara bersama.
Sebelum berangkat kesekolah, isteri selalu menyediakan makanan untuk kami santap sebagai menu sarapan setiap pagi, tapi kadang saya tidak sarapan dulu dirumah, mengingat waktu yang sudah siang, jadi dirumah cukup minum saja.
Setibanya disekolah, apabila tidak sarapan sebelumnya, saya langsung memesan nasi wuduk bi Dede, bi Dede tetangga dekat sekolah yang sudah lama berjualan makanan, menyediakan berbagai jenis olahan untuk dijajakan buat anak-anak sekolah dan guru.
Nasi wuduk bi Dede ini harganya cukup murah, namun rasanya tidak murahan, seperti kebanyakan sajian wuduk pada umumnya pun demikian dengan wuduk bi Dede, campuran irisan tempe, telor dan mie bihun, ditambah sambal dan kerupuk menjadikan nasi wuduk ini lengkap. Rasanya yang tak kalah dari wuduk-wuduk yang lain.
Dengan uang lima ribu rupiah saja anda sudah mendapatkan satu bungkus wuduk itu, tidak merogoh kocek yang dalam anda bisa kenyang dan menyehatkan, Terimakasih bi Dede.
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H