Dari Semua Kejadian Jangan Sampai Menyalahkan Pihak Tertentu.Â
Subang (11/05/2024), Dunia pendidikan sedang dirundung pilu pasca kecelakaan yang menimpa dan merenggut jiwa sejumlah siswa dan guru SMK Lingga Kencana Depok, peristiwa ini menjadi perhatian banyak kalangan yang menimbulkan perdebatan sengit dikalangan nitizen.
Kurang lebih 11 jiwa menjadi korban pada kecelakaan itu, kehilangan nyawa pada peristiwa ini menjadi alasan atau dasar paling kuat sebagai larangan terhadap kegiatan study tour dikemudian hari. Â Â
Sejauh yang penulis ketahui bahwa study tour yang dilaksanakan oleh sekolah, tidak akan lepas dari materi pelajaran yang diberikan sewaktu belajar dalam kelas, sebagai pembuktian dari semua materi tersebut.
Kalaupun ada pihak yang beropini bahwa kegiatan study tour tidak bermanfaat, ya silahkan saja itu hak pribadinya, tetapi perlu diketahaui bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut akan erat kaitannya dengan mata pelajaran yang ada disekolah.
Entah itu mata pelajaran Sejarah, Bahasa ataupun mata pelajaran IPA. Jadi pelaksanaan study tour ini tidak asal dilakukan, tetapi biasanya hasil dari pada rapat orangtua, komite, guru dan kepala sekolah.
Bahkan tidak sedikit anak-anak yang mengusulkan untuk mengadakan kegiatan tersebut, selain karena program sekolah yang telah di sepakati bersama antara sekolah, komite dan orangtua.
Kegiatan study tour ini sangat bermanfaat bahkan besar manfaatnya bagi siswa itu sendiri, alahkan tidak bijak jika menuduh study tour tidak bermanfat bahkan menghambur-hamburkan uang untuk berfoya-foya, hanya karena terjadi kecelekaan. Dan itu semua diluar kendali kita sebagai guru atau penyelenggara.
 Â
Dalam menyikapi semua masalah yang terjadi tentunya kita harus bijak, agar jangan sampai menuduh bahkan menyalahkan pihak tertentu dalam hal ini sekolah misalnya sebagai pihak penyelenggara.
Terkadang masyarakat di Indonesia begitu reaktif atas semua yang terjadi, cepat mengambil kesimpulan, mudah tersulut emosi, menghukumi dan menghakimi tanpa mencari alasan atau penyebabnya terlebih dahulu.
Seharusnya, jika kita mau memperhatikan dan mencermati penyebab kecelakaan itu bukan pada guru dan sekolah sebagai penyelenggara kegiatan tersebut, tetapi terdapat pada alat transportasi yang digunakan.
Lantas apa penyebabnya? kalau itu ada pada kendaraan, bisa saja tidak layaknya kendaraan itu untuk digunakan pada perjalanan tersebut dan itu menjadi factor utamanya.
Memeriksa uji kir terlebih dahulu, periksa kelayakan kendaraan, kelengkapan surat-surat, rem, dan memeriksa kesehatan pengemudi, kiaranya langkah yang harus dilakukan sebelum pemberangkatan dan antisipasi dari semua kemungkinan yang akan terjadi. Â Â
Apabila larangan dalam melakukan study tour itu dianggap sebagai cara ampuh untuk mencegah kecelakaan, saya pikir bukanlah solusi tepat dari semua yang terjadi. Â Karena dari kegiatan ini banyak orang yang bergantung berikhtiar mencari rezeki untuk anak dan isterinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H