Mohon tunggu...
Wawan Hermawan
Wawan Hermawan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi jalan-jalan, membaca, menulis dan membahagiakan orang.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Amanda (Anak, Mantu, Mertua Damai)

12 Mei 2024   21:19 Diperbarui: 12 Mei 2024   21:53 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: topik pilihan kompasiana.com

Amanda (Anak, Mantu, Mertua Damai)

 

Bagi pasangan muda atau pengantin baru yang masih tinggal serumah bersama mertua, baik laki-laki ketika berada dirumah perempuan ataupun sebaliknya, mungkin anda pernah merasakan canggung saat komunikasi atau saat kumpul.

Adalah hal yang wajar, bila rasa itu melanda anda waktu pertama kali hidup bersama. Seiring berjalannya waktu, tentu semua itu dengan sendirinya akan mencair.

Untuk menghindari rasa canggung, anda tentu harus menyesuaikan dengan kebiasaan yang ada di kedua belah pihak, mau tidak mau itu harus anda lakukan agar kehidupan bersama tetap berjalan baik-baik saja.   

Mungkin saja, bagi anda hidup bersama mertua adalah pengalaman yang tak mungkin terlupakan sepanjang hidup, sekaligus sebagai tantangan dalam hidup bersama setelah anda menikah dan sekalipun itu tentu tidak mudah.

Nah, setelah anda menikah, maka jalinan hubungan anda dengan mertua harus guyub, kompak dan tetap harmonis selamanya, jangan sampai ada hal-hal lain yang tak diinginkan terjadi melanda.

Jangan sampai ada gap antara menantu dan mertua, jika hal itu terjadi tentu akan mengganggu keberlangsungan hubungan antara keduanya.

Bagaimana dengan pengalaman anda?

Saat pertama kali bertemu calon mertua apa yang anda rasakan? Gugupkah? Salah tingkah? Atau bermacam rasa hadir menemani....ehehe.

Setiap orang yang pernah menikah tentu akan merasakan hal serupa yang disebutkan barusan di atas, tetapi rasa tersebut kita minimalisir dengan hal-hal yang positif.

Perasaan itu mungkin tidak hanya waktu pertama kali bertemu saja, tetapi setelah menikahpun bisa jadi anda rasakan.

Untuk meminimalisir perasaan itu, anda harus berusaha untuk bisa menyesuaikan dengan keadaan dimana anda berada.  

Misal membantu pekerjaan mertua tanpa disuruhnya, karena mertua pun pertama kali sama saja akan canggung kalau menyuruh-nyuruh kita, walaupun sudah menjadi bagian dari keluarga besarnya.

Dalam posisi itu kita harus peka pada pekerjaan mertua, dengan sedikit basa-basi anda bisa saja melakukan masak, mengepel lantai rumah, mencuci atau menyiram bunga di halaman dan melakukan aktifitas lainnya.

Disaat anda membantu pekerjaan mertua, maka komunikasi dengan mertua akan mengalir dengan sendirinya, mencair, saling memahami, timbulnya empati, dan tentu Relasi Mertua Menantu akan terbangun semakin baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun