Emang kenapa? tanya mamahnya
Ya mah, bulan puasa itu jadi teratur, makan diatur, tidur jadi lebih teratur, banyak makanan yang enak-enak dan berkah mah.
Pernyataan yang diungkapkannya itu sebatas pemahaman versi dirinya.
Â
Tetapi dari obrolan kecil tadi, saya coba simpulkan dan mengambil pelajaran, bagaimana anak kecil saja bisa merasakan situasi, kondisi serta merindukan bulan suci Ramadhan, apalagi kita yang sudah dewasa, yang sudah wajib melaksanakan saat datangnya bulan puasa itu.
Kita kangen suasana puasa, bukan hanya sebatas soal karena banyaknya kuliner khas saja, tetapi yang kita rindukan adalah berlipat gandanya pahala selama bulan suci itu, belum lagi diturunkannya keberkahan. Dan itu akan berbeda dengan bulan setelahnya, hanya bisa di jumpai saat bulan Ramadhan saja.
Nah, sekarang kita sudah berada pada bulan syawal!,Â
Tentu kita berharap, suasana bulan suci Ramadhan bisa kita bawa ke sebelas bulan kedepan, untuk di praktekan baik pada kehidupan berumahtangga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sekalipun itu tidaklah mudah. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H