Andai Setiap Hari Itu Lebaran!
Pikiran itu terbersit begitu liar dalam khayal tadi pagi, ketika saya mencoba meresapi, menghayati, dan merasakan suasana hari raya idul fitri.Â
Saya begitu berharap, setiap hari bersuasana hari raya lebaran.Â
Kenapa hari raya begitu ditunggu? Kira-kira karena apa yah..?
Ada beberapa alasan yang mendasari pikiran saya yang liar itu.Â
1. Situasi dan kondisi hari raya lebaran begitu ditunggu dan dirindukan semua kaum muslimin, karena pada saat itu semua anggota keluarga bisa berkumpul, baik keluarga yang jauh maupun yang dekat, untuk bersilaturahmi dan melepas rindu, situasi ini tentu jarang terjadi.Â
2. Saling berkirim makanan dan saling mengunjungi antar  tetangga.Â
3. Setiap orang yang merayakan lebaran pasti hatinya diliputi rasa senang dan bahagia.Â
4. Saling berbagi amplop  sesama anggota keluarga.Â
5. Pada saat hari lebaran setiap orang ketika bertemu baik dengan orang yang di kenal maupun tidak di kenal, saling tersenyum kemudian saling bersalaman dan mengucapkan "wilujeung boboran, hapunten lahir bathin" (selamat lebaran, mohon maaf lahir bathin).Â
6. Terjalin citra rasa kekeluargaan yang tinggi antar umat manusia.Â
7. Saling memaafkan kesalahan dan kekhilafan antar sesama.
Beberapa alasan diatas yang membuat pikiran liar itu ada dalam khayal saya tadi pagi, suasana lebaran terasa adem, aman, tertib, nyaman dan tenang.
Bukankah situasi demikian itu yang kita harapkan dan kita cari setiap hari?Â
Saya berkeyakinan setiap orang tentu akan mengharapkan situasi itu, siapapun mereka?.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H