Mohon tunggu...
Wawan Hermawan
Wawan Hermawan Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 2 Cibinong Jatiluhur

Hobi jalan-jalan, membaca, menulis dan membahagiakan orang.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Meniru Bahagia ala Mr. Bean

3 Februari 2024   12:42 Diperbarui: 3 Februari 2024   16:01 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meniru bahagia ala Mr.Bean 

Mr. Bean, siapa yang tak mengenalnya?, dia adalah salah satu tokoh yang diperankan oleh Rowan Atkinson, namanya makin berkibar karena tayang dalam beberapa serial di televisi swasta nasional, sangat melekat dengan karakter Mr. Bean adalah humoris, menyendiri, bisa mengatasi setiap masalah yang dihadapi, aneh bahkan kanyol.

Namun walau menampilkan karakter yang demikian, ternyata Mr Bean punya tempat di hati masyarakat, tanyangannya selalu di nanti-nantikan banyak orang. Entah karena sikapnya yang konyol itu atau sikapnya yang aneh? Tentu pemiarsa punya penilian tersendiri.   

Kelihaian karakter yang di bawakan Mr bean begitu natural dan apa adanya, karakter itu begitu melekat, seakan sosoknya seperti itu, padahal itu hanya kebutuhan acting semata, terus apa yang harus kita tiru dan ambil pelajarannya dari karakter itu?.  

Mr Bean dengan segala kemampuannya, dikondisi apapun bahkan dengan siapapun dia selalu mampu mengatasi setiap masalah yang dihadapai karena ada saja solusinya dan dia selalu menikmati setiap aktifitasnya itu.   

Karakter lain dari Mr. Bean selalu menampakan dan menggambarkan sikap bahagia, padahal dia sendiri tidak mempunyai teman, sahabat ataupun kerabat, bahkan dia selalu menyendiri, kalaupun ada teman itu bukan mahkluk hidup (manusia) hanyalah sebuah boneka "Teddy" (boneka beruang),  mungkin itu satu-satunya teman yang dimiliki olehnya, tetapi walau hanya itu yang dia miliki, namun dia tidak merasa kesepian.

Tetapi lain halnya dengan kita, sekalipun kita punya sahabat, keluarga, kerabat, tapi merasa kesepian dan kurang bahagia, lalu mencari kebahagiaan itu dengan berbagai aktifitas, baik itu dengan jalan-jalan atau kegiatan lainnya, semua itu dilakukan hanya untuk mendatangkan kebahagiaan yang terkadang menghabiskan nominal yang tak sedikit.

Bila kita meniru kebahagiaan ala Mr. Bean bahwa kebahagiaan, ketenangan ada dalam diri masing-masing dan bisa diciptakan sendiri, jadi untuk bahagia itu tidak membutuhkan orang lain, karena sekali lagi, kebahagiaan datang, ditemukan dan diatur oleh diri sendiri.

Selain itu, agama Islam mengajarkan bahwa untuk bahagia kita harus mempunyai perasaan qona'ah atau sikap merasa cukup dengan yang dimiliki, karena itu sejatinya adalah kunci bahagia, bila perasaan qona'ah sudah timbul dalam diri maka otomatis akan banyak mengucap rasa syukur atas segala yang telah diterima dan tentu akan teraplikasi dalam kehidupan sehari-hari.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun