Jangan tanyakan soal rasa itu, jawabku,
aku juga tak tahu, rasa itu datang dengan sendirinya lalu mengalir apa adanya tanpa ada paksaan. Â
Dia-lah telah tancapkan rasa itu dalam dadaku,Â
"sampai kapan?" tanya Hera,
Sampai diri-Nya mencabut kembali rasa itu dalam dada ini. Dia yang menanamkan dia pula yang akan mengambilnya kembali.
@@@
Aku juga sadar her, sesuatu yang tidak mungkin terjadi, karena aku dan dirimu, bagai langit dan bumi, aku mencintai wanita cantik seperti dirimu dari kalangan kaya raya dan terpandang, sedang aku hanya manusia jalanan yang sangat tak pantas bersanding denganmu, aku juga sadar itu.
Tapi aku akan tetap mencintaimu her sampai kapanpun,
"Ngaco kamu",Â
ngaco? "apanya?..
pikiranmu, jawab hera