"Hera, tak bereaksi apa-apa hanya diam dan mendengarkan semua ucapanku",
Anadai saja didunia ini ada pengadilan cinta, ingin ku bawa semua itu untuk diadili, apakah aku yang terbukti bersalah?, atau dirimu yang bersalah itu?
Tapi ya sudalah kalau itu inginmu, aku tak mungkin memaksakan dirimu untuk memaafkan aku, biar semua menjadi cerita yang pernah mampir dikehidupan kita, mungkin suatu saat lembaran itu menjadi kenangan terindah,
sekalipun dirimu tak memaafkanku. Namun, sampai kapanpun "sungguh, aku sangat mencintaimu"
Terimakasih atas segalanya her.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H