SIAPA yang tidak senang Umroh? Apalagi ada tabungan untuk menyegerakan berangkat ke baitullah. Rasanya itu sudah menjadi sebuah keharusan. Mumpung Sehat, mumpung rezeki ada, mumpung diberi hidayah taufik semangat untuk ziarah ke makah Madinah.
Umroh, adalah harapan setiap muslim. Masalahnya, meskipun telah banyak muslim yang berumrah setiap tahunnya, tetapi mayoritas umat Islam banyak yang belum berkesempatan menjejakkan kaki di dua tanah suci, Makkah dan Madinah. Hal ini karena muslim belum bisa mengkonversi keinginan umroh menjadi suatu kebutuhan.
Kebutuhan dan keinginan ialah dua hal yang mirip, tapi sebenarnya berbeda. Proses menuju Umroh akan memakan waktu cukup lama bila kita masih di level keinginan. Penting diketahui, untuk segera ke baitullah, maka kita harus meningkatkan keberangkatan Umroh sebagai kebutuhan, tidak hanya sekedar keinginan.
Ketika umroh sebatas keinginan, maka kita tidak memikirkan lebih jauh mengenai seberapa perlu kita berumroh, dan bagaimana dampaknya bagi kehidupan. Manakala Umroh sudah terupgrade menjadi kebutuhan, maka kita merasakan betul bahwa umroh adalah solusi dari pelbagai permasalahan hidup yang kita hadapi. Hal mana biasanya masalah tersebut hanya Tuhan saja yang akan sanggup menghadirkan solusi, seperti sakit yang tak kunjung sembuh, jodoh yang tak kunjung datang, hutang yang melilit, rezeki yang sempit, anak yang tak kunjung hadir, dan lain sebagainya.
Islam mengajarkan setidaknya sekali seumur hidup, seorang muslim hendaknya sekurang-kurangnya, pernah mengunjungi baitullah. Ketika masih berupa keinginan, maka umroh tidak akan menjadi prioritas dalam perencanaan keuangan keluarga, bahkan tidak mengalokasikan anggaran untuk menabung umroh. Umroh menjadi kebutuhan ketika kita telah terpanggil dan bertekad memenuhi panggilanNya untuk ber umroh, meskipun sekali-kalinya dalam seumur hidup. Meskipun tak jarang, justru setelah sampai ke tanah suci, terus muncul kerinduan untuk mengulang kembali hadir ke baitullah.
Ketika umroh sudah menjadi kebutuhan, maka kita pun agar segera mewujudkannya. Karena dengannya kita akan memperoleh keutamaan-keutamaan umroh yang dijanjikanNya. Berupa ampunan, pengabulan doa, dzikir yang banyak, manfaat yang tak terbatas, dan kesempatan tafaqquh fiddin.
Umroh juga menjadi kebutuhan untuk meraih ridho Allah swt di dunia dan akhirat. Di dunia kemanfaatan tanpa batas dari ibadah umroh diantaranya diganti semua biaya yang dikeluarkan, dan kelak di akhirat dimasukkan ke dalam syurga.
Berikut beberapa hal yang menunjukkan Umroh sebagai kebutuhan dasar seorang muslim. Seberapa butuh kita untuk segera Umroh ?
Jamaah Umroh menyegerakan umroh motif terbesarnya diampuni dosanya. Nabi Adam as, dikeluarkan dari syurga karena melaksanakan satu dosa, Iblis laknatullah juga dikeluarkan dari  satu dosa membangkang dari perintah Allah swt. Maka bagaimana halnya dengan kita yang sangat parah ini, yang hampir setiap hari berbuat dosa.  Maka semua yang membaguskan kesalahan dan mengampuni dosanya dilaksanakan termasuk umroh dan Haji. Dalam hadits disebutkan bahwa _ikutkan umroh yang satu kepada umroh yang lainnya, niscaya umroh akan membakar kesalahan itu dengan itu, ia akan kembali seperti saat dilahirkan ibunya, & dihilangkan dari pelbagai potensi kemelaratan.
Allah swt melalui sabda RasulNya memberikan garansi pengabulan doa bagi yang mau berumrah/ haji. Diberikan permintaannya baik untuk kebaikan dunia maupun kebaikan akhirat. Dan juga penggantian dari semua biaya/ pengorbanan yang telah dicurahkan untuk berangkat umroh/ haji. Bahkan menurut hadits yang diriwayatkan Imam Bayhaqi penggantian biaya tersebut mencapai 1000.000 kali lipat.
Umroh / Haji merupakan sarana yang dahsyat untuk menyaksikan kebesaran Allah swt, dimana rezeki berupa sehat dan sempat serta kepantasannya pun didapat sebagai anugerah dariNYa, prosesi selama umroh di Makkah maupun Madinah juga atas bimbinganNYa, bahkan pengabulan atau kemabruran ibadah umroh/ haji pun senantiasa kita mohon bimbingan hidayah inayah taufiqNYa.