Allah tidak membebanimu melampaui kemampuanmu, maka bersungguh-sungguhlah. (QS. Al-Baqarah ayat 233, At-Tagabun ayat 16, Al-Imran ayat 102, Al-hajj ayat 78), keinginan mempunyai anak merupakan janji kepada Allah, maka tepatilah janji dengan mengikhtiarkan di jalan halal dengan menikah, dan setelah lahir merawat dan mendidik anak sebaik-baiknya.
3. Anak adalah Ikhtiar.
Jangan berharap kebaikan dari anak-anakmu, bila tidak mendidik mereka menjadi anak-anak yang sholeh. (QS. Hud ayat 46, Maryam ayat 59), terbentang banyak pilihan yang bisa diupayakan dalam mendidik anak. Kewajiban sebagai orangtua adalah mendidik anak dengan baik. Masalah hasil anak kelak sholeh atau tidak mutlak dalam ketentuan Allah.
4.Anak adalah Fitrah.
 Didiklah anak-anakmu sesuai fitrahnya. (QS. Ar-Rum ayat 30), pentingnya keteladanan orang tua dalam mendidik anak-anaknya yang mensyaratkan satunya kata dan perbuatan.
5.Tidak ada pensiun sebagai orangtua.
Janganlah berhenti mendidik sampai kematian memisahkanmu. (QS. Al-Hijr ayat 99), orang tua sebagai penanggung jawab dalam mendidik anak tidak semata-mata berfikir hasil akhir dari usahanya, sebab yang menentukan semuanya adalah Allah.
Orangtua dituntut untuk menjadi pembelajar. Orangtua wajib terus mengembangkan diri dan meningkatkan pengetahuan dengan setiap hari membaca alquran dan maknanya, mengikuti kegiatan tadabbur alquran, mengikuti taklim-taklim, membaca buku-buku yang relefan, serta memanfaatkan akses media-media sosial yang banyak membahas tentang pengetahuan agama secara mudah dan praktis.Â
Keikhlasan dan kesabaran orang tua sangat diuji dalam mendidik anak. Keikhlasan memiliki dampak kekuatan yang begitu dahsyat dan kesabaran merupakan syarat mutlak tercapainya tujuan hidup yang hendaknya semua di niatkan semata-mata karena mengharap keridhaan Allah ta'ala dengan bimbingan Alquran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H