seorang muslim tentu sudah akrab dengan berdoa :"ya tuhan kami, anugerahkan kepada kami istri yang menyejukkan pandangan, dan juga anak keturunan kami, serta jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa" (QS AL Furqan ayat 74). Doa ini adalah harapan dari setiap orang yang berumahtangga.
Suami mengharapkan istrinya sholihah yang menyenangkan pandangan dan hati suaminya, seorang istri juga mengharapkan suaminya sholih dan bertanggungjawab menunaikan kewajibannya sebagai suami. Orang tua mengharapkan anaknya berbakti kepada orang tua, taat beragama, dan membantu berbagai pekerjaan orangtuanya serta mendoakan orangtuanya sejak masih hidup sampai kelak ketika telah wafat.Â
kehidupan yang harmonis sakinah mawaddah warahmah dalam keluarga ini merupakan awal dari tumbuh dan berkembangnya jiwa dan skill kepemimpinan. orang-orang yang terlahir dari keluarga yang terbiasa mengikuti aturan agama atau bertaqwa, akan mudah beradaptasi baik sebagai pemimpin maupun bawahan. praktek-praktek kepemimpinan dan organisasi dilatih setiap hari dalam shalat berjamaah. diawali humas yang memanggil untuk sholat (adzan), budaya antri mengambil air wudhu, peran pemimpin karena penguasaan ilmu maka berhak menjadi imam, demikian pula makmum tetap kritis ketika imam sesekali shalat diingatkan sesuai dengan prosedurnya. Prosedur mengingatkan dalam shalat bila jamaah laki-laki dengan mengucap subhanallah, bila jamaah perempuan mengingatkan kesalahan dengan kode menepuk paha.Â
Orang yang bertaqwa sangat memahami detil aktivitas kesehariannya perlu memenuhi standar aturanNya. Memasuki Ruangan selalu mendahulukan kaki tangan, kecuali ke kamar mandi. Melakukan aktivitas sedapat mungkin dengan tangan kanan, kecuali cebok atau istinja'.Â
Makan, minum, bekerja, istirahat, tidur bahkan saat akan berhubungan badan suami istri mengawalinya dengan doa. Semuanya dilakukan dengan santun, dan diakhiri dengan memuji kepada Tuhan. Maka memimpin orang yang bertaqwa tentulah lebih mudah daripada orang-orang yang ingkar. Jangankan pada aturan sesama manusia, kepada yang memberinya rezeki setiap hari saja ia tak mau taat.
Membentuk seseorang menjadi orang yang bertaqwa, tentu merupakan kegiatan yang kompleks dan berdurasi panjang. sejak mencari jodoh dengan cara yang bermartabat. Menikah untuk menghalalkan dan menjaga dari fitnah. Merawat dengan penuh kasih sayang di masa kehamilan, Sabar membimbing ketika masih bayi hingga balita. Mendidik dengan penuh dedikasi. Melatih dan Mengajarkan berbagai ketrampilan survive yang halalan thoyiban dan seterusnya.Â
Acuan pendidikan tersebut, tak lain adalah Alquran. Nilai dan panduan Alquran disemua jenjang pendidikan itu penting, khususnya ketika masa anak- anak. Pengenalan baik dan buruk, etika dan etiket, akhlak, aqidah, transfer semangat pembaharuan peradaban melalui sirah nabawiyah, dst. Dimulai dari mengenalkan alquran kepada anak-anak, sejak mula membacanya, hingga memaknai dan menghafal serta mengamalkannya. Alquran hendaknya menjadi sumber bacaan dan rujukan utama para orang tua untuk mendidik anak agar berbakti kepada orangtua dan bermanfaat bagi masyarakatnya.
Berikut prinsip-prinsip dasar anak sesuai ajaran Islam yang terdapat dalam Al-quran yang perlu di ketahui oleh setiap orang tua diantaranya adalah :
1. Anak adalah amanah.Â
Karena apa yang Allah takdirkan untukmu, maka itulah amanah yang harus ditunaikan. (QS. Al-Anfal ayat 27-28), amanah mendidik anak tidaklah ringan, maka jagalah amanah dengan sebaik-baiknya sebab Allah menjanjikan balasan pahala yang besar bagi orang-orang yang senantiasa memelihara amanah. Termasuk mendidik di dalam keluarga sendiri dan mencarikan guru yang hanif dan membiayai pendidikannya.
2.Anak adalah Ujian yang setakar.