Mohon tunggu...
Wawan Fun Tahsin
Wawan Fun Tahsin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Penyuluh Agama Islam KUA Mlati

Pria yang sehari-hari ditugaskan memberi penyuluhan Agama ini, prihatin dengan semakin tingginya keretakan rumah tangga. Melalui kompasiana ia ingin berbagi tentang serba-serbi pembelajaran hidup khususnya yang menyangkut kerumahtanggaan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Step by Step menjadi Muzakki

18 Maret 2024   11:10 Diperbarui: 18 Maret 2024   11:38 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

seorang muslim yang sudah baligh--ditandai dengan mimpi basah bagi laki-laki dan menstruasi bagi wanita-- sudah berkewajiban untuk menjalan syariat islam. paling tidak 5 rukun islam harus sudah memulai melaksanakan, yakni : syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji. 

tulisan ini akan lebih terfokus pada bagaimana penyikapan terhadap syariat zakat? dengan catatan bahwa penulisan zakat yang dimaksud adalah zakat mal atau zakat harta.

definisi zakat sendiri ialah mengeluarkan harta bagi seseorang yang telah memiliki harta telah mencapai haul (jatuh tempo) dan nishab (ambang batas minimalnya). bila dijalankan dengan konsekuen, sejatinya amaliah zakat ini akan mendorong setiap muslim menjadi pribadi yang mandiri dan sejahtera.

Rukun islam itu seperti anak tangga kehidupan. Seseorang yang telah bersyahadat maka ia akan beruntung (muflihun). Karena apabila ia komitmen dan konsisten dengan syahadatnya, maka pahala atas keistiqomahan itu adalah Syurga.

Diantara komitmen pembuktian syahadat adalah dengan menegakkan sholat yang lima waktu. (rukun yang kedua). Melalui sholat lima waktu terseleksilah mana yang kesaksiannya lurus mana yang hanya pemanis bibir. Sholat yang terjaga, akan berdampak bukan saja pada keselamatan di akhirat, tetapi juga kesejahteraan di dunia. Dari adzan & iqomat yang berkumandang untuk memanggil kaum muslimin shalat kita sudah bisa menganalisis betapa dekat shalat dengan falah (kesejahteraan) itu. Sayangnya, belum banyak muslim yang peka lalu tergerak untuk mengimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari. Bahkan Allah swt, menjadikan shalat sebagai fasilitas untuk mendulang rezeki dari Nya. Sebagaimana perintahnya dalam surat Thaha : 132. "dan ajaklah keluargamu shalat, dan bersabarlah atas mereka, tidaklah shalat yang sekeluarga itu menambah kemuliaan Allah (karena Allah telah Maha Mulia), akan tetapi justru Kami (Allah) lah yang akan mengucurkan rezeki yang deras. Dan itulah akibat dari orang-orang yang bertaqwa.

Melekat --embedded- oleh karena kita mendawamkan shalat dengan baik, maka beresiko rezekinya lancar. Kelancaran rezeki tersebut apabila berkesinambungan akan memantaskan kita hingga mencapai nishab dan haul zakat. Karena itu perintah shalat seringkali diikuti dengan perintah mengeluarkan zakat. Berikut Ayat Al Qur'an tentang shalat yang disebutkan secara bersamaan dengan zakat:

Al Baqarah: 43 Artinya, "Tegakkanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk." Maknanya, Setelah mengajak Bani Israil untuk memeluk Islam dan meninggalkan kesesatan, perintah utama yang disampaikan kepada mereka setelah larangan di atas adalah perintah untuk melaksanakan shalat. Dan laksanakanlah shalat untuk memohon petunjuk dan pertolongan Allah, tunaikanlah zakat untuk menyucikan hatimu dan menyatakan syukur kepada-Nya atas segala nikmat-Nya, dan rukuklah beserta orang yang rukuk, yakni kaum muslim yang beriman dan mengikuti ajaran Nabi Muhammad.

Al Baqarah: 110 Artinya, "Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan." Maknanya disini, Allah menyeru kepada hamba Nya untuk melaksanakan shalat, sebagai ibadah badaniah dengan benar sesuai tuntunan, dan tunaikanlah zakat sebagai ibadah maliah, karena keduanya merupakan fondasi Islam. Dan segala kebaikan yang dikerjakan untuk dirimu berupa salat, zakat, sedekah, atau amal-amal saleh lainnya, baik yang wajib maupun sunnah, maka akan mendapatkan berupa pahala di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat dan memberi balasan pahala di akhirat atas apa yang kamu kerjakan.

Al Maidah: 55 Artinya, "Sesungguhnya penolongmu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman yang menegakkan shalat dan menunaikan zakat seraya tunduk (kepada Allah)." Maknanya, dalam ayat ini Allah menegaskan lagi masalah wali, yaitu penolong dan pelindung orang mukmin tidak lain hanyalah Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin sendiri dengan ciri yang khas, yakni mereka yang menegakkan shalat dan membayar zakat.

Apabila rukun Islam ke 4 zakat, telah mampu dilaksanakan. insyaAllah rukun islam ke 5, yakni haji  (& umroh) tidak berat untuk dilaksanakan. Karena para wajib zakat tentulah orang kesejahteraannya telah terangkat, dan memiliki simpanan yang cukup hingga nishab. Sedangkan biaya haji akan dibuat terjangkau oleh Allah swt bagi orang yang rajin membayar zakat (yang mencapai nishab dan haulnya).

Missal kan, kita membayar zakat dengan jalur peternakan kambing. Maka kita pelihara 40 ekor kambing. Harga seekor kambing, umpamanya 2 juta. 40 x 2 juta = 80 juta. Untuk mendaftarkan kursi haji, saat ini (maret 2024) @25 juta. Maka, mendaftar haji sudah dalam jangkauan para muzakki, karena hanya perlu menjual 12-13 ekor kambingnya, sudah bisa untuk mendaftar 1 orang. Demikian pula nanti saat pelunasannya, yang tahun ini (2024) mencapai 32 juta, setelah menanti lebih kurang 10 tahunan, (mendaftar di 2014), maka juga hanya perlu menjual sekira 16 ekor. Padahal tentulah selama menunggu panggilan haji setelah mendaftar onh, para jamaah juga menabung untuk mempersiapkan pelunasannya.

Sedangkan rukun islam puasa, berfungsi  sebagai penjaga agar  kita selalu on the track. Keberhasilan menunaikan ibadah puasa adalah tidak mengambil harta dengan cara yang manipulative. (QS 2 : 188), Hidup yang seimbang antara keluarga, umat, serta menjaga hubungan dengan Allah (QS 2 : 187), senantiasa berdoa, memenuhi kewajiban dan mengistiqomahkan keyakinan kepada Allah (QS 2 : 186), juga bersyukur karena dimudahkan mengingat Allah dalam segala keadaan, karena dimudahkan hidupnya oleh Allah swt  dengan mengikuti petunjuk dan mengamalkan Alquran (QS 2 : 185), juga selalu haus akan ilmu dan memanfaatkan waktu yang sebaik-baiknya (QS 2: 184), yang diawali dari ketaatan  (menjalankan puasa) yang dilandasi iman dan taqwa (QS 2 : 183).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun