Jika kantor tak menerapkan adaptasi baru, termasuk shifting pegawai. Bagaimana KRL, MRT, dan transportasi umum lainnya memberi jarak pada masyarakat dalam moda transportasi.
Jika aktivitas pada suatu wilayah yang seharusnya menerapkan protokol kesehatan, namun diijinkan untuk berkumpul, bagaimana bisa menahan mereka untuk tidak pakai moda transportasi.
Ada baiknya, saat Pemda DKI menghapuskan kebijakan ganjil-genap kendaraan pribadi dijalan.
Memang seharusnya aturan itu tidak perlu dilakukan sejak awal. Karena hal ini yang membuat penyebaran virus Covid - 19 semakin meningkat.
Karena pembatasan kendaraan pribadi, berimbas pada banyak beralihnya masyarakat yang menggunakan transportasi umum. Kalau penyelenggara transportasi tak bisa siapkan banyak armada, bagaimana cara menekan jumlah penumpang?
Jumlah penumpang di moda transportasi saat pandemi seharusnya lebih sedikit dibanding sebelum adanya pandemi. Karena ini menjadi tolak ukur keberhasilan Pemdanya dalam mengendalikan aktivitas pada wilayahnya. Minimal agar masyarakat tak berkumpul dan bisa jaga jarak.
Transjakarta mempublikasikan bahwa jumlah penumpangnya sama sebelum dan saat pandemi.
Padahal jika aktivitas dan mobilitas dalam wilayah dikendalikan, apakah penumpang transportasi akan sama saja bahkan cenderung meningkat? tentu tidak.
Mengapa? Kota adalah hilir, tempat tujuan masyarakat bergerak dalam roda perekonomian. Sedangkan transportasi adalah penunjang untuk sampai ke hilir.
Lucu jika transportasi umum yang diminta untuk dievaluasi. Tidak sekalian saja meminta pom bensin yang dievaluasi atau bahkan ditutup.
Ubah mindset. Dibukanya berbagai sektor tak lain untuk pemulihan ekonomi.