Mohon tunggu...
WawanAdalah
WawanAdalah Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Pribadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Fotografer

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Belajar Kenegarawanan dari Menhan Prabowo

18 Desember 2019   10:45 Diperbarui: 18 Desember 2019   10:51 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mentri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan contoh sikap berdemokrasi yang baik. Itu tercermin saat Prabowo mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang mendapat penghargaan Asian of The Year dari The Straits Times Singapura.

Pak Prabowo yang notabene mantan kompetitor Jokowi, dan kemudian menjadi bagian dari Kabinet Indonesia Maju, menunjukan kepada kita contoh bersikap sebagai negarawan dengan mengutarakan kebanggaan dan apresiasi kepada pak jokowi tersebut.

Ini harusnya menjadi contoh kepada seluruh maysarakat Republik Indonesia bahwa perang politik yang terjadi ketika pemilihan presiden (pilpres) telah berakhir dan sebelumnya yang sempat dingin menjadi kembali cair.

Sikap tersebut menjadi indikasi juga bahwa stigma yang beredar di masyarakat tentang sikap pak Prabowo yang disebut-sebut tidak dapat berkerja dan sepemahaman dengan pak jokowi telah terbantah. Itu terlihat dengan bagaimana bangganya pak prabowo dengan prestasi yang diberikan kepada bapak jokowi tersebut, dan mengajak seluruh masyarakat untuk dapat menghargai dan mengapresiasi bersama.

Menhan juga mengatakan bahwa dengan diberikannya penghargaan kepada Presiden RI ke-7 itu adalah tanda bahwa sikap politik negeri ini dihargai oleh negara lain, maupun dunia.

Penulis juga melihat, sikap apresiasi pak Prabowo adalah sikap seorang negarawan yang telah lama kita rindukan, tak dapat dipungkiri bahwa imbas dari pilpres kemarin.

Kalau kita tarik lebih jauh, imbas dari pemilihan gubernur (pilgub) Jakarta yang lalu menimbulkan kerenggangan politik dan bahkan kerenggangan dikalangan masyarakat.

Kedua dua tokoh (pak Prabowo dan pak Jokowi) telah menegaskan bahwa  tidak ada lagi yang namanya kampret dan cebong, yang ada hanyalah persatuan Indonesia, namun tidak dapat dipungkiri, fenomena cebong kampret tersebut masih ada di kalangan masyarakat.

Harapannya, dengan sikap yang telah ditunjukkan oleh Menhan Republik Indonesia tersebut dapat tertular dan menyebar keseluruh kalangan masyarakat. Menjadikan suasana politik dan kebangsaan kita menjadi kembali aman, damai dan sejuk.

Karena apapun yang telah terjadi di pilpres kemarin, sejatinya telah selesai ketika rentetan dari pesta demokrasi yang telah kita laksanakan dan tidak berlarut larut hingga dapat menjadikan kerenggangan dan terpecah belahnya demokrasi dan sosial masyarakat kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun