Mohon tunggu...
WawanAdalah
WawanAdalah Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Pribadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Fotografer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merdeka Belajar dan Menteri Nadiem Wujudkan Guru Sejahtera yang Berkompetensi

13 Desember 2019   09:35 Diperbarui: 13 Desember 2019   09:30 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menteri Nadiem pasti telah menyusun bagaimana Guru juga punya kompetensi dan sejahtera. Sehingga mampu mengadopsi sasaran Menteri Nadiem.

Agar pembangunan kualitas pendidikan yang diinginkan Menteri Nadiem terlaksana lancar. Sebab 'faktor pemicunya' sesuai antara hak dan target.

Dapat disimpulkan; Menteri Nadiem saat ini ingin "merenovasi rumah" pendidikan. Maksudnya itu disampaikan dulu ke publik.

Setelah maksud Menteri Nadiem itu diketahui, maka tinggal ke depannya mencari Guru yang 'ahli interior' dan 'pekerja cakap".

Untuk mencari serta membentuk Guru begitu, Menteri Nadiem tidak mungkin mengabaikan kesiapan keuangan untuk "renovasi rumah" pendidikan. Dalam hal ini: Guru yang disejahterakan oleh Menteri Nadiem.

Jadi semua saling bertautan jika bisa dipahami maksud gebrakan merdeka belajar Menteri Nadiem.

Sekali lagi: tingga menunggu realisasi saja. Dilakukan dengan bertahap.

Jangan pesimis dengan 4 program merdeka belajar Menteri Nadiem. Ini kiranya baru tahap "mengumumkan renovasi rumah" pendidikan.

Jangan buru-buru mengkritisi yang baru sekadar 'pengumuman'.

Bangunlah optimisme tercapainya kualitas pendidikan.*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun