Pernah iseng mengirim artikel ke sebuah media masa cetak, alhamdulillah dimuat. Tak pernah berpikir atau jumawa bahwa tulisan itu layak untuk diterbitkan. Satu alasanku, kayaknya tulisan ini enak dibaca. Kenapa tidak dicoba dikirimkan ke redaksi? Dan sebenarnya tulisan itu aku buat dalam waktu kurang dari satu jam tanpa koreksi berulang sebagai naskah pembuka pidato pameran anak-anak disekolah kami. Besoknya setelah selesai acara pembukaan pameran kusempatkan ke Kantor Pos untuk mematangkan rencana tadi malam. Posting naskah pidato pembukaan pameran melalui pak pos, tak ada sampah naskah pidato jadinya....
Informasi naskah dimuat justru datang dari teman kantor yang membaca koran terbitan hari kemarin. "Wah hebat, tulisannya dimuat kemarin. Traktir duonk!" katanya ketika hari berikutnya ketemu dengan penuh canda. Dari sanalah aku termotivasi untuk terus menulis. Namun bisa aku catat/kira-kira berapa alasan tulisan yang gagal dimuat:Â
1. Berpikir untuk mendapatkan honor atau bayaran hingga dipaksakan nulis ketika mood lagi drop!Â
2. Menulis tanpa persiapan sumber yang dikuasai, hingga ketika menulis buku dan catatan sumber menumpuk tidak jelas di depan mata!Â
3. Terlalu memikirkan konsep teori menulis dari kursus yang diikuti. Terpenjara!Â
4. Ini yang lebih parah, merasa pintar! Tulisannya tanpa sumber bahkan berkesan menggurui, mengawang...bahkan ngarang!Â
Nah, berikut ini ada beberapa tips dan catatan agar tulisan kita sukses dimuat di media masa...Â
1. Bacalah tips Isac Asimov berikut: "Saya akan menghindari buku-buku tentang bagaimana menulis sebuah cerita dan kursus-kursus mengenai hal tersebut hingga saya sendiri menjadi penulis yang berhasil. Melakukannya akan merusak gaya menulis saya yang alami; membuat saya menjadi berhati-hati; dan membatasi saya dengan segala macam peraturan." ISAC ASIMOV.Â
2. Baca juga tips Stephen King berikut: Â "menulislah dengan alasan apa pun asal bukan untuk meremehkan. Dalam dunia kepenulisan dikenal ada penulis (writer) dan pengarang (author). Dua kata yang sangat berbeda, yang tentunya lain bidang lain garapannya. Tetapi kita bisa menjadi keduanya. Setiap jenis tulisan memiliki ciri yang khas. Semua orang bisa menguasai jenis tulisan apa pun. Pada dasarnya keterampilan menulis adalah kecerdasan linguistik. Kecerdasan bisa lahir dari kehendak (niat), lalu turun menjadi kebiasaan, terus diasah akan menjadi keterampilan."Â
3. Ini jurus pamungkas tips dari saya, agar tulisan Anda selalu sukses dimuat, tanpa ditolak tim redaksi. "Berpikir kreatif, terus menulis dan kirimkan di Kompasiana!" pasti dijamin tidak pernah gagal! Atau buat blog atau kanal pribadi pasti terbit! hehehe... Â (canda)Â
Semoga bermanfaat...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H