"Waktu tidak akan pernah terulang, penyesalanlah yang disandang ketika waktu tidak dimanfaatkan dengan baik. Di sekolah dalam waktu tes atau ujian, kalian bisa saja minta tambahan waktu ke pengawas. Tapi nanti ketika ajal tiba atau nyawa dijemput pulang sama malaikat, kamu tidak bisa menghiba minta di tunda. Malaikat tolong jangan dijemput sekarang, masalahnya saya belum sempat nembak si noni kekasihku! Tak akan didengar itu. Mati sudah. Hehehe..." ku lihat mereka pun iku tertawa..
"Juga jaga hubungan baik kalian dengan siapapun dalam waktu yang 24 jam, jangan ada penyesalan. Coba dengarkan lagu darso berikut 'kahayang mah waktu teh mulang deui sabulan anu katukang waktu urang silih keukeupan' akhirnya penyesalan. Sayangi bapak ibu kalian, seperti juga mereka menyayangi kalian. Apa bentuk sayang kalian? Ya belajar dengan baik, tunjukan bahwa kalian anak yang berbakti." manggut-manggut mereka, mungkin faham yang aku inginkan.
"Yo sekarang kita belajar, manfaatkan waktu yang empat jam bersama Bapak..." kataku mengakhiri waktu yang sepuluh menit diawal pelajaran
"Ayo, siap pak!" katanya bersemangat...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H