Sayang,
Lama sudah tak mendengar kabar mu, semenjak kau dijodohkan empat tahun yang lalu hatiku langsung hancur. Untuk mengobati dan menghilangkan sedih hati ini, kuputuskan untuk pergi jauh, jauh sekali ke utara negeri kita meskipun harus menjadi gembel mancanegara disini, tetap kulakukan demi untuk menguburkan kenangan manis dan pahit yang pernah kurasakan saat bersamamu.
Aku tak bisa bohong tentang perasaanku, walaupun dengan sekuat tenaga ingin melupakan dirimu namun banyangmu semakin liar menghantui diriku. Oh… Sayang, samakah dirimu dengan yang kurasakan?
Aku turut berduka, atas kematian suamimu yang rela dikorbankan untuk sebagai kewajibannya yang kudengar dari orang yang dekat denganmu. Kabar ini bagaikan alunan musik yang indah telingaku, secercah asa bagaikan embun pagi yang menyejukan hati. Aku tidak peduli walau kini kau menyadang status janda, satu yang pasti cintaku bersemi kembali terhadapmu.
Semoga pintu hatimu terbuka untukku lagi, mari kita lanjutkan melodi cinta yang pernah kita bina. Tunggu aku, ku kan kembali membawakan cinta yang baru.
With loved,
Andee
Pemuda yang pernah mencintaimu apa adanya
NB : Aku masih menyimpan photomu, sebagai pelepas rindu dikala kejenuhan pelarianku.
Ikut memeriahkan Pagelaran Fiksi Surat Cinta secara Independent dengan Gaya Kenthir....
NB : Untuk membaca hasil karya para peserta Fiksi Surat Cinta yang lain maka dipersilahkan berkunjung ke akun Cinta Fiksidengan judul postingan : Inilah Malam Perhelatan & Hasil Karya Fiksi Surat Cinta [FSC] di Kompasiana.
~Sekian~
SALAM ROMANTHIR SELALU
Warung Pojok, 13 Agustus 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H