Mohon tunggu...
WePe
WePe Mohon Tunggu... -

Sok Seriussss... Gak Pantes Pe!!!!!\r\n\r\nhttp://warjokkenthir.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Kenthir : Surat Buat Kekasih (Tak Bisa Dilupakan)

13 Agustus 2011   13:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:49 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sayang,

Lama sudah tak mendengar kabar mu, semenjak kau dijodohkan empat tahun yang lalu hatiku langsung hancur. Untuk mengobati dan menghilangkan sedih hati ini, kuputuskan untuk pergi jauh, jauh sekali ke utara negeri kita meskipun harus menjadi gembel mancanegara disini, tetap kulakukan demi untuk menguburkan kenangan manis dan pahit yang pernah kurasakan saat bersamamu.

Aku tak bisa bohong tentang perasaanku, walaupun dengan sekuat tenaga ingin melupakan dirimu namun banyangmu semakin liar menghantui diriku. Oh… Sayang, samakah dirimu dengan yang kurasakan?

Aku turut berduka, atas kematian suamimu yang rela dikorbankan untuk sebagai kewajibannya yang kudengar dari orang yang dekat denganmu. Kabar ini bagaikan alunan musik yang indah telingaku, secercah asa bagaikan embun pagi yang menyejukan hati. Aku tidak peduli walau kini kau menyadang status janda, satu yang pasti cintaku bersemi kembali terhadapmu.

Semoga pintu hatimu terbuka untukku lagi, mari kita lanjutkan melodi cinta yang pernah kita bina. Tunggu aku, ku kan kembali membawakan cinta yang baru.

With loved,

Andee

Pemuda yang pernah mencintaimu apa adanya

NB : Aku masih menyimpan photomu, sebagai pelepas rindu dikala kejenuhan pelarianku.

Ikut memeriahkan Pagelaran Fiksi Surat Cinta secara Independent dengan Gaya Kenthir....

NB : Untuk membaca hasil karya para peserta Fiksi Surat Cinta yang lain maka dipersilahkan berkunjung ke akun Cinta Fiksidengan judul postingan : Inilah Malam Perhelatan & Hasil Karya Fiksi Surat Cinta [FSC] di Kompasiana.

~Sekian~

SALAM ROMANTHIR SELALU

Warung Pojok, 13 Agustus 2011

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun