Mohon tunggu...
Wawan Kurn
Wawan Kurn Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar Menulis, Senang Membaca, Hobi Memancing. Dapat dikunjungi di www.wawankurn.com

Belajar Menulis, Senang Membaca, Hobi Memancing. Dapat dikunjungi di www.wawankurn.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Kami Menghitung Senyuman?

6 Oktober 2016   23:40 Diperbarui: 6 Oktober 2016   23:49 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: jamesclear.com

sumber: jamesclear.com
sumber: jamesclear.com

Formula itu tentu saja dapat anda coba sendiri. Kami sendiri masih sadar bahwa “papan bintang” memiliki sejumlah kekurangan. Akan tetapi, sejauh ini kami mencoba untuk mengajak adik-adik Bolpart agar dapat belajar bersama dan senantiasa tersenyum, tetap menjadi anak baik meski berada di lingkungan yang kurang mendukung. Setiap akhir pekan, kami datang untuk menghitung senyum mereka dengan “papan bintang” namun di sisi lain, tanpa kami sadari, adik-adik Bolpart telah mengajarkan kami untuk tetap berjuang dan belajar bersama dengan penuh ketulusan. Hingga pada akhirnya, ada banyak senyum yang kami temukan dan lebih membahagiakan dibanding apa yang pernah kami temukan sebelumnya. Suatu masa yang entah kapan, kami berharap tak perlu lagi menghitung senyum mereka.  Sebab senyum akan menjadi bagian dari diri mereka masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun