Mohon tunggu...
Wawan Kurn
Wawan Kurn Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar Menulis, Senang Membaca, Hobi Memancing. Dapat dikunjungi di www.wawankurn.com

Belajar Menulis, Senang Membaca, Hobi Memancing. Dapat dikunjungi di www.wawankurn.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Kampus Terbesar di Dunia dan Blogshop Kompasiana Bersama JNE

17 April 2015   17:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:58 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanggal 15 April 2015 bertempat di Lt.2 Menara Pinisi Universitas Negeri Makassar, Kompasiana kembali menyelenggarakan kegiatan Blogshop & Workshop Bareng JNE. Seperti tahun - tahun sebelumnya, kegiatan Blogshop selalu ramai dibanjiri oleh peserta. Kegiatan kompasiana ini bukanlah yang pertama di Makassar, hampir setiap tahun Kompasiana melaksanakan kegiatan yang serupa. Namun, kali ini Kompasiana bekerjasama dengan JNE serta menjangkau 4 kampus di 4 kota yang berbeda. Kota pertama adalah Makassar. Tuan rumah pertama pada kegiatan ini adalah Universitas Negeri Makassar. Yang selanjutnya, akan berlanjut ke tiga kota lainnya. Tiga kota selanjutnya adalah, Bali, bertempat di Universitas Udayana (29 April 2015). Selanjutnya, Malang, bertempat di Universitas Brawijaya (12 Mei 2015) dan terakhir di kota Medan, bertempat di Unimed (27 Mei 2015).

Kerjasama Kompasiana dengan JNE kali ini membuka kesempatan para peserta untuk belajar dan memahami kondisi kekinian tentang bisnis online. Maraknya perkembangan bisnis online membuat kompasiana bersama JNE memberikan berbagi pengetahuan soal inovasi dan strategi dalam menjalankan bisnis online dengan tema besar: Inovasi Strategi Bisnis di Media Online. Blogshop kali ini dihadiri oleh tiga pembicara yang ahli dalam bidangnya masing - masing. Pembicara yang dihadirkan Kompasiana tentunya memberikan berbagai inspirasi bagi pengguna atau calon pengguna untuk belajar banyak hal sebelum menggeluti bisnis online.

Pembicara pertama adalah Iskandar Zulkarnaen atau lebih sering disapa dengan Iskandarjet. Salah seorang yang telah mengabdikan diri dalam pengembangan kompasiana sejak tahun 2009. Materi yang dibawakan adalah Content Marketing. Tentunya, dengan materi itu para peserta belajar bagaimana cara menggunakan serta menempatkan konten yang ada pada sosial media yang dipilih. Kemudian, pembicara kedua adalah penulis buku “Kreatif Sampai Mati” yaitu Wahyu Aditya. Dan pembicara ketiga adalah Andre Vincent Wenas , Chief Human Capital Officer JNE. Selama kurang lebih dua jam, kegiatan Blogshop berlangsung dengan lancar, aman dan terkendali. Terlebih acara ditutup dengan Stand Up Comedy dan penyerahan hadiah bagi pemenang live tweet.


Nurullah, salah seorang penanggung jawab kompasiana menjadi moderator pada kegiatan ini. Setelah membuka kegiatan, moderator memaparkan sejumlah data tentang perkembangan pengguna internet di Indonesia yang berkembang sangat pesat. Dan selanjutnya, moderator menyerahkan kesempatan pertama pada Zulkarnaen untuk memberikan materi pertama.

Iskandarjet

Sebelum memperkenalkan diri, pemateri mencoba menyapa para peserta dengan bahasa Makassar.
“Makassar, aga kareba?” Kalimat itu berarti “Makassar, apa kabar?”
Dengan penuh antusias para peserta menjawab “Baji - baji ji?”
Setelah itu, pemateri memaparkan sejumlah hal yang menjadi modal awal bagi peserta yang hendak mencoba bisnis online. Selain pemula, materi itu tentu bermanfaat bagi peserta yang telah bergelut di bisnis online. Materi “Content Marketing”bertujuan untuk mengarahkan peserta atau memberikan tambahan pengetahuan untuk meningkatkan hasil yang lebih baik dengan menggunakan konten yang menarik.

Slide presentasi pemateri membuat peserta tertawa, pasalnya ditampilkan sebuah berita luar negeri yang bercerita tentang perilaku masyarakat Indonesia pada umumnya. Judulnya adalah “Eat, Pray, Tweet”. Sebuah plesetan dari judul buku yang ditulis oleh Elizabeth Gilbert “Eat, Pray, Love.” Perilaku yang tak dapat dipungkiri bahwa Indonesia memang memiliki kebiasaan yang seperti itu. “Tiada hari tanpa tweet, tiada hari tanpa mengunjungi linimasa” Selanjutnya, pemateri memaparkan sejumlah prinsip dalam menciptakan konten yang menarik.

14292654431819512727
14292654431819512727

Prisnsip pertama adalah, konten yang ditampilkan sekiranya bersifat “Original” menampilkan sesuatu yang asli dan betul - betul muncul dari dalam diri kita masing - masing. Prinsip kedua adalah “Patient”, jika berbisnis online tak dilandasi dengan kesabaran tentu akan berdampak buruk. Pasalnya, kita tak akan pernah mengetahui secara jelas apa pengunjung akan berminat atau sekedar melihat apa yang kita tawarkan. Kita diminta untuk lebih tabah untuk menanti. Prinsip ketiga adalah, “Timely” apa yang kita tampilkan sebaiknya update dan mengikuti perkembangan yang ada. Prinsip terakhir adalah “Flexible”, prinsip ini mengajak kita untuk lebih bergerak tanpa dibatasi ruang dan waktu. Menguji kemampuan kita untuk dapat bergerak dan berbuat tanpa harus mempermasalahkan sejumlah hal yang kadang menghambat usaha kita.

Memanfaatkan waktu yang singkat, pemateri berusaha menyampaikan materi dengan cepat, tepat dan padat. Setelah menyampaikan prinsip, pemateri melanjutkan dengan bahasan tentang strategi yang dapat digunakan. Ada tiga strategi yang dijelaskan, strategi pertama adalah “Target Audience.”

Bagaimana pun kita harus memiliki target pasar yang jelas, apakah semua umur atau hanya dikalangan remaja saja dan sebagainya. Ada banyak pilihan target, tergantung pilihan anda. Strategi kedua adalah “Tema” Keberadaan tema tentu akan memberi pengaruh pada pengunjung atau pelanggan. Setidaknya, tema akan mempermudah kita dalam mengelola dan mengembangkan usaha yang dijalankan. Tema ibarat arah jalan usaha kita, tanpa tema bisa jadi kita akan kehilangan arah, hingga pada akhirnya tersesat. Strategi ketiga adalah “Perangkat yang hendak digunakan”. Apakah akan menggunakan layanan via mobile atau lainnya? Itu juga dapat menjadi pertimbangan dalam pengembangan yang kita jalani.

Sebelum berpindah di pembahasan selanjutnya, pemateri membangun komunikasi dengan para peserta. Pemateri mencoba melihat seberapa banyak peserta yang telah menggunakan blog pribadi dan yang memiliki akun kompasiana. Alhasil, ada beberapa peserta mengacungkan tangan sambil tersenyum. Sebagian besar memiliki akun kompasiana. Pertanyaan pemateri itu pun mengantarkan kami pada slide berikutnya. “Hirarki Blog”.

“Untuk apa seseorang menggunakan blog?”

Pertanyaan itu dapat terjawab dengan slide yang ditampilkan materi. Ada segita terbalik yang kemudian dibagi dalam lima bagian. Setiap bagiannya dijelaskan dengan rinci. Pada bagian paling bawah, alasan kebanyakan orang menggunakan blog adalah “To have fun”. Bermain blog hanya untuk kesenangan semata, mungkin saja iseng - iseng atau sekedar mengisi waktu luang. Di sekitar kita, mungkin ada banyak orang yang seperti itu. Selanjutnya, ada “to connect people” melakukan hubungan atau interaksi melalui blog. Misalnya saja terhubung dengan beberapa orang yang melalui blog, kita akan lebih mudah berkomunikasi atau bertukar pikiran. Setelah itu, tingkatan selanjutnya ada “To make money” Tak jarang kita temui ada beberapa orang yang menggeluti pekerjaan seperti itu. Menggunakan blog dengan fokus untuk menghasilkan uang. Namun, jangan salah jika ada beberapa orang yang kemudian berhasil menggunakan blog sebagai mata pencaharian utama lantaran berhasil mengelolah blognya dengan baik.
Selanjutnya ada “To establish your expertice” ada juga yang menggunakan blog untuk menyebarluaskan keahlian yang dimiliki. Sebut saja fotografer yang kemudian menggunakan blog untuk menampilkan hasil karyanya. Dan tingkatan tertinggi adalah “To help people” menolong orang lain dengan menggunakan blog tentu saja hal yang luar biasa. Dengan blog kita dapat membuka ruang yang berbeda dengan tujuan menolong orang lain. Menolong bisa saja dengan menulis hal yang bermanfaat, hal yang ingin diketahui pembaca dan masih banyak hal lainnya.

Setelah penjelasan itu, pemateri menjelaskan sejumlah hal penting tentang blog. Semisal konten yang menarik, sesuatu yang beda dan menggunakan data primer. Blog dapat menjadi alat yang mengagumkan untuk pengembangan bisnis. Selain blog, dijelaskan sosial media yang dapat digunakan semisal twitter dan facebook. Perihal Facebook, ada baiknya kita membuat Fan Page yang disesuaikan dengan kebutuhan usaha yang kita jalani. Terakhir, pemateri menjelaskan konsep Crowdsourcing dan kehadiran Kompasiana. Konsep yang mengajak partisipasi banyak orang, seperti halnya kompasiana yang telah dipenuhi dengan penulis yang cukup banyak jumlahnya. Serta luaran yang kompasiana hasilkan, seperti Kompasiana Freeze, Kompasiana TV, Kompasiana Book, dan Kompasiana Komunitas.

Wahyu Aditya

Jika ada kementrian yang saat ini begitu gaul dan keren, maka KDRI akan jadi pilihan yang tepat untuk itu. KDRI adalah singkatan dari Kementrian Desain Republik Indonesia. Pendiri KDRI menjadi salah satu pembicara di Blogshop Kompasiana Bareng JNE, Wahyu Aditya. Alumni SMAN 3 Malang itu kurang lebih selama 15 menit memaparkan ide serta aksi yang telah dijalankan selama beberapa tahun belakangan ini.

“Semua berawal dari iseng - iseng semata” katanya. Namun, iseng - iseng itu yang membuatnya mendapat kesempatan untuk menjadi seseorang yang telah melakukan beberapa hal positif. Jika mengulang masa, sewaktu dia masih di SMA Wahyu merasa desain baju sekolahnya kurang gaul. Dia menyebutnya “Horror”. Semua desain yang ada di sekolahnya, dianggap Horror. Hingga pada akhirnya, dia memberanikan diri untuk menghadap ke Kepala Sekolah dan memberi desain baju yang keren. Hasilnya, desain itu disetujui dan dicetak sebanyak 1000 eks. Berawal dari itu, seluruh desain baju hingga kop surat OSIS SMAN 3 Malang berubah drastis. Jelas, Wahyu melakukan itu dilandasi dengan visinya waktu itu. Ingin membuat SMAnya menjadi sekolah tergaul di daerahnya. Selain itu di bangku sekolah, buku catatan bahasa Indonesia yang dia miliki berubah menjadi komik yang gambarnya bercerita tentang apa saja. Bahkan, teman - temannya memintanya untuk terus melanjutkan cerita yang ada di bukunya itu. Itulah yang mengawali kisah perjalanan Wahyu hingga berhasil menorehkan berbagai prestasi.

Seolah menyambung materi sebelumnya tentang “To Help People”, Wahyu mengatakan jika setelah usianya bertambah. Visi pun kembali ditingkatkan. Jika dulu hanya skala lingkup sekolah, maka Wahyu berusaha menjangkau yang lebih luas. Lahirlah KDRI dengan konsep yang begitu original. Hal yang sering kali dilakukan adalah mengkritik logo yang sudah ada. Dengan cara menciptakan desain baru yang lebih menarik.

Pada akhirnya dengan menggunakan layanan blogspot, Wahyu mulai mengembangkan KDRI. Hingga kemudian berubah menjadi crowdsourcing. Bermula saat keresahan Wahyu melihat logo kemerdekaan Republik Indonesia yang hanya berubah dengan tambahan angka dan bendera setiap tahunnya. Di perayaan kemerdekaan tahun 68, Wahyu mendesain logo yang lebih menarik. Angka 68 yang kemudian membentuk kepala burung garuda. Logo itu disebarkan secara gratis, hingga ada yang menggunakannya pada beberapa aksesoris. Di tahun berikutnya, KDRI membuat lomba desain logo kemerdekaan RI 69. Saat itu terkumpul 380 logo yang ikut serta dalam lomba. KDRI kemudian berkembang dengan menyediakan berbagai desain serta kegiatan lomba yang rutin dilaksanakan. KDRI bahkan menerima tawaran kerjasama dari pemerintah hingga beberapa komunitas. Wahyu yang juga founder dari Hellomotion, telah memberikan inspirasi bagi para peserta yang hadir.

Andre Vincent Wenas

Materi terakhir dibawakan oleh Andre Vincent Wenas. Di awal, ditampilkan motto pemateri “Keep Going Moving Forward”. Selanjutnya, slide presentasi dihiasi dengan angka statistik yang memperlihatkan peluang bisnis online saat ini dan di masa depan. Serta sejumlah hal yang JNE lakukan untuk dapat memberikan pelayanan terbaiknya. Bahkan diakui oleh pemateri kedua, Wahyu bahwa JNE lebih baik dari pesaingnya, pelayanannya lebih maksimal. Terlebih dengan mengusung “Connecting Happiness” sebagai upaya untuk terus berbenah dan melakukan peningkatan mutu. Sejumlah data yang ditampilkan mampu membuat anda percaya jikalau bisnis online memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.

***

Setelah tiga materi dibawakan, moderator membuka kesempatan bagi peserta untuk mengajukan pertanyaan. Sekitar dua puluh menit proses tanya jawab berlangsung hingga beralih ke kuis yang pertanyaanya dibuat oleh pemateri. Para peserta yang cepat dan tepat mendapatkan hadiah dari JNE. Sebelum pengumuman pemenang live tweet, ada stand up comedy yang dibawakan oleh Ocy. Sekitar tiga puluh menit, suasana ruangan berubah lebih ceria. Tawa peserta meledak - ledak setelah mendengar materi stand up.

14292660841174464174
14292660841174464174

“UNM itu kampus terbesar di dunia, kenapa? Ini gedung, baru layarnya. Kalau digali lagi ke bawah, baru kelihatan semuanya” pernyataan itu diikuti tawa dari peserta maupun tiga pemateri blogshop. Terakhir, ada penyerahan hadiah bagi pemenang live tweet. Acara berlangsung dengan meriah, dan tentunya menyenangkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun