[caption id="attachment_246395" align="aligncenter" width="346" caption="kopi; tadi"][/caption]
Berbicara ketika pulang kampung...
Rasa bahagia meluap-luap saat sampai di kampung halaman, dan mungkin ini salah satu perasaan alami sebagai manusia yang pada hakikatnya adalah satu dengan lainnya saling membutuhkan. Terkadang rasa ketika liburan, sangat nyaman terasa karena berkumpul bersama keluarga.
Dan di sana, tidak akan terlalu banyak hal yang mewah di rasakan, namanya juga di "kampung" darimana pula ada mewah-mewahnya. Terkadang ada orang yang hanya melihat saja enak, melakukan tidak sudi.
Ketika di kampung, ada hal yang sepertinya menjadi rutinitas... ya , apalagi kalu bukan berangkat ke kantor tinggi. Agak keren dengan istilah kantor tinggi, padahal sebenarnya hanya sepetak ladang dengan tanaman kopi ateng. Di kampung kami, di sebut kopi ateng, karena tinggi pohonnya tidak terlalu sulit untuk dicapai, saat musim panen tiba.
Kadang yang muncul adalah perasaan bosan yang teramat sangat, ketika melihat buah kopi yang dapat di hitung jumlahnya, rasa kantuk-pun sering membahana ditambah gigitan nyamuk, ulat bulu dan sengatan terik mentari. Setiap hasil yang di petik akan dibawa ke rumah, untuk di olah ke mesin penggilingan manual, dan tentu otot di sini kunci kesuksesan kerja.
Di saat beberapa liburan full saya habiskan di ladang, banyak perasaan iba dalam diri.
Memantau timeline jejaring sosial beberapa rekan, sedikit membuat sakit hati. Mengapa tidak, tentu anda tahu sendiri alasannya...
Tapi, semua yang di lakukan sepenuh hati hasilnya membuat senang hati; katanya...
Tetaplah lakukan apa saja yang menurut kita penting, walaupun hanya memetik kopi, yang tidak seberapa jumlahnya tadi... Dia sudah mampu membuatku, kami merasakan apa itu kebebasan...
[caption id="attachment_246396" align="aligncenter" width="385" caption="kopi; lagi"]