Misteri Peristiwa di Pagi Hari
Karya : Wawan Gunawan
Secangkir kopi dipagi hari yang kau sugguhkan begitu nikmatnya dibalut dengan udara dingin dipagi hari kala itu, dimana suara ayam yang semakin merdu terdengar , menandakkan bahwa waktu telah berlalu ke pagi hari dan hal itu pula sebagai alarm alami yang tuhan berikan kepada kehidupan ini. Begitu indah kala mata melihat pandangan sejuk di langit pagi itu,warna yang hitam berkelabut menambahkan esetika yang natural disanding dengan udara pagi yang sejuk membangunkan semua yang tidur akan seketika terbangun dari lelapnya malam. Aroma alami dari tanah yang membuktikan bahwa tanah dan udara pun memiliki alat napas yang natural, dimana hanya dipagi hari akan merasakan pernapasan tersebut.
Ibu yang menjadi awal kehidupan ini dimulai kembali, dimana ibu telah membangunkan anaknya dengan nada-nada yang begitu rusuh didengar oleh anaknya masih terlelap akan tidurnya, sentuhan kaki dan alat masak pun terdengar sangat merdu ditelinga dimana ibu telah berupaya bekerja awal dipagi hari dibandingkan dengan ayah yang masih terkujur pulas dikasur empuknya. Mungkin sebagian orang itu kebiasaan aneh tapi dibalik itu adalah suatu kebiasaan yang sudah lumrah terjadi dirumah tangga ,hal itu menandakkan bahwa seorang ibu sangat tidak ada dua nya dibandingkan pengorbanan ayah yang hanya sebatas mencari nafkah sambil mulutnya selalu bergumam tapi seorang ibu sebaliknya mereka akan mengorbankan semua jiwa raganya untuk kebahagian keluarga. Tak ada yang salah dalam hal itu hanyalah perbedaan gender yang membuat perbedaan itu menjadi bergairah dengan hubungan rumah tangga.
Anaknya yang masih terlelap tidur pun mereka seketika terbangun oleh suara bising yang semakin menggangu mimpi indah itu, dimana kata dan suara menjadi satu yang menghasilkan kebisingan yang lebih parah di pasar yang banyak pembeli, mungkin sedikit memusingkan dalam hal itu, dimana suara kebisingan itu kerap menjadi santapan anaknya waktu dipagi hari. Anaknya terpaksa terbangun pagi hari yang dikarenakan ulah kebisingan rumah itu, dimana anak tersebut sangat kesal hal itu tapi apa daya hanya  mata dan telinga menjadi saksi bisu akan peristiwa dipagi hari. Mata yang semakin mengantuk pun seketika terbangun sangat cepat dikarenakan adanya kebisingan yang semakin parah yang dirasakan oleh badan kurus ini.
Kapan peristiwa di pagi hari ini berakhir, ingin rasanya tidur pulas sampai kesiang hari, tapi apa daya hanya rumput bergoyang ditanam yang semakin menjadi eksotik dipandang oleh mata bulat ini.Mungkin indah tapi nyatanya banyak kesedihan dari proses keindahan itu, yang membuat mata bulat ini menjadi berdosa pada hal itu. Hanyalah kedamaian yang si anak ingin kan saat menjelang pagi hari tanpa harus mendengar kebisingan yang menganggu tidurnya. Mungkin kedamaian akan bisa terwujud asal si anak tersebut harus mempunyai sikap disiplin dalam hal waktu yang dimana itulah musuh terberat yang dimiliki oleh si anak tersebut.
Sumedang, 05 April 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H