Mohon tunggu...
wawan suroboyo
wawan suroboyo Mohon Tunggu... -

Becik Ketithik Olo Ketoro

Selanjutnya

Tutup

Bola

Antara Arogansi Aparat dan Curhat Bu Risma

22 April 2016   10:53 Diperbarui: 22 April 2016   11:27 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang diketahui masyarakat surabaya PT Persebaya Indonesia (PT PI) menolak tawaran merger dari Bhayangkara Surabaya United. Bhayangkara SU adalah gabungan antara PS Polri dan Surabaya United (SU). Merger tersebut diperlukan agar Persebaya bisa tampil di Indonesia Soccer Championship (ISC) yang akan digelar PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) akhir April.

Rabu sore, 20 April 2016, memang telah terjadi pertemuan antara pihak Persebaya dengan Bhayangkara SU membahas penyatuan kedua klub. Pertemuan digelar di Gedung Tri Brata Polda Jatim, Jl A. Yani, Surabaya. Beberapa perwakilan hadir di antaranya Cholid Goromah, perwakilan klub internal dan tim kecil (Persebaya), Irjen Pol. Condro Kirono (PS Polri), Gede Widiade, Haruna Sumitro (SU), Yeyen Tumena, Djoko Driyono (PT GTS). Pertemuan juga dihadiri Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji dan Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Ibnu Isticha.

Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji menambahkan jika Polri mendapat mandat dari Presiden dan Menpora untuk membenahi sepakbola.

“Pintu utama pembenahan sepakbola berada di Surabaya. Kami bertugas menuntaskan persoalan dualisme Persebaya,” kata Kapolda Jatim.

Dalam pertemuan tersebut terjadi dealock walaupun persebaya diimingi 7 M, deadlock terjadi karena:

yang pertama: BSU minta 20 klub internal persebaya bergabung dengannya. Hal tersebut ditolak oleh klub-klub internal persebaya.

yang kedua: Pihak Polri ingin menambahkan kata Bayangkara dan mengubah logo namun ditolak karena sesuai ketentuan dirjen HAKI nama dan logo adalah hak PT Persebaya Indonesia. kalau melanggar akan dikenakan sanksi.

Namun isu beredar saat ini sebaliknya, Pihak Surabaya United ngotot sepihak menggunakan nama Persebaya Bhayangkar seperti yang penulis temukan di medsos [caption caption="surat selebaran"][caption caption="surat edaran"][caption caption="surat edaran"][/caption][/caption]

Nama Persebaya secara hukum menjadi milik PT.PI,lalu Polisi yang seharusnya menjadi Penegak hukum memakai nama Persebaya?? dari manakah mereka mendapatkan izin ?? mengapa Polisi begitu arogan ??

Mengapa itu terjadi?? Yang diminta oleh persebaya adalah jika Polri yang bekerjasama dengan persebaya maka statusnya adalah sebagai pengelola, tanpa menambahkan dan mengubah nama karena itu masalah hukum.

Lagi-lagi bonek diuji. Namun Bonek sedikit terhibur dengan curhat Bu Risma
Rabu 20 April 2016

Harus sampai kapan sepak bola surabaya seperti ini ? sudah capek saya kalau seperti ini terus.
Surabaya kota terbesar ke-2 di Indonesia, masak presetasi dalam urusan olahraga nihil hasilnya.

Dualisme Persebaya harus segera di selesaikan, cari langkah pasti. Cari jalan keluarnya, jangan saling bersaing seperti ini.
untuk Surabaya United Bhayangkara, klub ini kan masih belum jelas tentang surat izin klub+ilegal standingnya kenapa bisa ikut laga ? yang saya tau sejak dari dulu Persebaya hanya 1 yaitu Persebaya Surabaya.
Untuk bapak gubernur cobak lebih diperdetail sepak bola surabaya. sudah lama vakum seperti ini kapan ada prestasinya ?

Untuk manager/official+pimpinan supporter cobak kalian rembukan, cari solusi yang terbaik.
kurang investor ? saya siap jadi investor , yang terpenting sekarang rapatkan dulu semua, kumpulkan jadi satu.

Doakan saja agar kedepannya bisa menuai titik temu antara saya dengan bapak gubernur jatim.

Dari : Ibu Tri Rismaharini untuk Persebaya Surabaya.

Menarik di sini ada kalimat: untuk Surabaya United Bhayangkara, klub ini kan masih belum jelas tentang surat izin klub+ilegal standingnya kenapa bisa ikut laga ? 

Kalau soal itu tanyakan kepada buronan La Nyala sama Nurdin Halid dan antek-anteknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun