Anak memiliki periode emas yang terjadi pada usia 2-3 tahun pertama. Pada usia tersebut, pertumbuhan dan perkembangannya sangat pesat. Pada usia ini anak menunjukan kemampuannya yang dapat membuat orang tua sang anak merasa ada yang perbedaan. Anak mulai memunculkan daya tangkap yang baik dan menirukan atau mengikuti petunjuk yang diarahkan oleh orang tuanya.
Sebagian masyarakat di Maluku Utara menganggap bahwa mendidik dengan bersuara keras, kasar, serta membentak merupakan didikan tegas untuk menjadikan anak disiplin, mandiri, dan sukses nantinya. Namun, tidak semua didikan tersebut membuat anak menjadi demikian. Membentak dan bersuara kasar (toreba) tidak berarti sama dengan tegas dan disiplin. Kedua-duanya memiliki arti yang berbeda.
Tegas dan disiplin lebih cenderung kepada aturan yang diterapkan oleh orang tua dalam lingkungan keluarga agar anak menjadi patuh dengan tujuan yang baik, sedangkan bersuara keras serta membentak lebih cenderung ke sifat emosional yang menuntut anak untuk patuh terhadap apa yang diinginkan oleh orang tua. Terkadang, marahnya orang tua terhadap anaknya memiliki tujuan yang baik jika tidak secara berlebihan. Ada sebagian orang tua yang memarahi anaknya dengan tujuan-tujuan tertentu yang disebabkan karena sang anak melakukan hal-hal yang tidak baik. Begitupun sebaliknya, jika orang tua lebih cenderung memberikan kasih sayang serta kelembutan kepada anak tanpa ada sikap ketegasan dari orang tua, maka kemungkinan anak akan lebih cenderung manja.
Tumbuh kembang anak bergantung pada asuhan dari orang tua. Berkembangnya anak menjadi sosok yang berkepribadian baik atau buruk merupakan hasil dari didikan sang orang tua. Tak heran jika sebagian besar anak di Maluku Utara memiliki perilaku yang agresif, yang sering kita jumpai seperti menentang nasehat orang tua dan sering melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, peran orang tua terhadap tumbuh kembang anak sangat diperlukan. Bukankah anak yang tumbuh baik sesuai dengan keinginan orang tuanya merupakan mimpi kita semua?
Marilah kita sebagai orang tua lebih mendalami karakter anak kita masing-masing dan menuntun mereka sesuai dengan usianya. Hindari kontak fisik yang berlebihan secara langsung dengan anak melalui pelampiasan emosional kita.
Terima kasih semoga bermanfaat.