Gangguan Perkembangan Sosial-Emosional: Mainan yang tidak merangsang interaksi sosial dapat membuat anak menjadi lebih individualis dan kesulitan bergaul dengan teman sebaya. Selain itu, mainan yang terlalu kompetitif dapat memicu perasaan iri dan tidak aman pada anak.
Kurangnya Minat Belajar: Anak yang selalu diberikan mainan yang sama atau terlalu banyak mainan elektronik dapat kehilangan minat pada kegiatan belajar yang lain, seperti membaca atau bermain di luar ruangan.
Perilaku Negatif:Â Anak yang merasa frustrasi atau bosan dengan mainan yang dimilikinya mungkin akan menunjukkan perilaku negatif seperti tantrum, agresivitas, atau menarik diri.
Dalam jangka panjang, dampak dari kesalahan ini dapat berkelanjutan dan mempengaruhi kualitas hidup anak. Sangat penting bagi orang tua untuk lebih selektif dalam memilih mainan dan memberikan yang terbaik bagi perkembangan anak.
Solusi Mengatasi Kesalahan dalam Memilih Mainan
1. Pahami Tahap Perkembangan Anak
Setiap tahap perkembangan anak memiliki kebutuhan yang berbeda. Pilih mainan yang sesuai dengan usia dan kemampuan motorik serta kognitif anak. Amati minat dan ketertarikan anak agar tidak hanya bermanfaat, namun juga menyenangkan bagi anak.
2. Prioritaskan Keamanan
Selalu periksa label mainan untuk memastikan keamanan bahan dan kesesuaian usia. Hindari mainan dengan bagian kecil yang mudah tertelan atau ujung yang tajam.Utamakan mainan yang terbuat dari bahan alami seperti kayu atau kain yang aman dan ramah lingkungan.
3. Fokus pada Edukasi
Pilih mainan yang merangsang kreativitas yang mendukung perkembangan kognitif, seperti permainan puzzle, permainan peran, dan buku cerita dapat membantu anak mengembangkan kemampuan berpikir, bahasa, dan pemahaman konsep. Serta  perkembangan sosial-emosional seperti boneka, permainan kelompok, atau alat musik dapat membantu anak belajar berbagi, berkolaborasi, dan memahami emosi orang lain.