Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Guru - Guru dari Cikancung

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect. Ikut Peduli Dunia Pendidikan, Berbagi Motivasi Khazanah Keilmuan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Bolehkah Anak Menyatakan Ketidakpuasan ?

21 Januari 2025   10:48 Diperbarui: 21 Januari 2025   11:29 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak yang sedang Kecewa (Unsplash.com)

Beberapa hari kebelakang kita dihebohkan dengan berita tentang seorang anak sekolah yang menyatakan ketidakpuasan terhadap makanan yang diterima dari program makan bergizi gratis serta dikritik keras oleh seorang publik figur yang menganngap ketidakpantasan anak tersebut mengungkapkan kekecewaannya. Pantaskah anak berkata tidak puas, apa yang harus kita lakukan sebagai orang tua ?

Program makanan bergizi gratis yang digalakkan pemerintah saat ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, terutama dalam hal kesehatan dan pencegahan stunting. Program ini digagas oleh Presiden Prabowo Subiyanto dan dilaksanakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), (kemenkopmk.go.id)

Program ini, untuk memastikan seluruh penduduk Indonesia memiliki asupan gizi yang baik. Program ini juga akan dilaksanakan di posyandu yang akan menjadi ujung tombak pelaksanaan program makan bergizi dan intervensi gizi. Namun dalam praktiknya masih ada ketidakpuasan dari anak terhadap makanan yang diterima.

Bolehkan Anak Mengungkapkan Ketidakpuasan ?

Laura Markham berpendapat bahwa anak menyatakan ketidakpuasan karena beberapa faktor, seperti kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi, harapan orang tua yang terlalu tinggi, dan kurangnya perhatian serta dukungan. Anak juga dapat merasa tidak puas karena perubahan lingkungan, seperti pindah sekolah atau rumah, yang memicu stres dan kecemasan (UNICEF, 2020). Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi perkembangan emosional dan psikologis anak.

Ketidakpuasan pada anak dapat berdampak pada perkembangan mental dan emosional, seperti meningkatkan risiko depresi dan kecemasan (American Psychological Association, 2020). Penting bagi orang tua untuk memahami dan mengatasi ketidakpuasan anak dengan cara yang tepat. Menurut Daniel Siegel, orang tua dapat membantu anak mengembangkan kemampuan mengelola emosi dan meningkatkan kesadaran diri melalui komunikasi yang efektif dan penerimaan yang tidak kondisional.

Manfaat Membiarkan Anak Menyatakan Ketidakpuasan

Membiarkan anak menyatakan ketidakpuasan memiliki manfaat signifikan dalam perkembangan emosional dan sosial. Menurut Dan Kindlon, memungkinkan anak mengungkapkan perasaannya secara bebas dapat meningkatkan kesadaran emosional, kemampuan mengelola konflik, dan hubungan interpersonal yang lebih baik. Hal ini juga membantu anak mengembangkan kemampuan berkomunikasi efektif dan membangun kepercayaan diri.

Membiarkan anak menyatakan ketidakpuasan juga mendukung perkembangan kemandirian dan kreativitas. Memberikan kebebasan pada anak untuk mengungkapkan pendapatnya dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, inovasi, dan kemampuan menyelesaikan masalah. Hal ini juga membantu anak mengembangkan identitas diri yang kuat dan mandiri, (alfie Kohn)

Anak Tidak Puas Terhadap Makanan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun