Secara umum ada tiga bentuk pengasuhan yang dilakukan orang tua di seluruh dunia: otoriter, otoritatif, permisif. Ada juga keluarga yang menggunakan pendekatan agama atau budaya dalam mendidik anak. Masing-masing pilihan ditentukan orang tua berdasarkan pandangan mereka terhadap nilai-nilai kehidupan dan tantangan jaman. Apapun bentuk pengasuhannya, hal terpenting adalah orang tua konsisten menjalankannya
Nilai Penting Pembimbingan Digital
Kreatifitas, di era digital dapat dikembangkan melalui berbagai pengalaman menggunakan media digital. Kemampuan dan kreativitas untuk menjelajahi berbagai sudut dan potensi media digital sangat penting dalam menunjang kehidupan generasi di masa depan.
Kolaborasi, media digital memungkinkan kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan banyak orang dengan mudah. Anak perlu belajar berinteraksi dan bekerjasama dengan orang dari beragam latar belakang budaya dan ketrampilan.
Kritis, dalam berpikir penting diajarkan menghadapi media digital yang memuat berbagai konten dan pesan dari seluruh penjuru dunia dengan nilai-nilai yang berbeda. Setiap keluarga perlu menanamkan nilai-nilai kehidupan yang diafirmasi setiap keluarga pada anak-anaknya. Mengembangkan pola pikir dan sikap kritis dalam bermedia dan mampu memanfaatkan fasilitas media yang serba canggih untuk kegiatan-kegiatan positif.
Mengenali Anak
Sejumlah pakar sepakat masa anak-anak terentang pada usia 0-18 tahun. Menurut Poeer, pada rentang usia ini seorang anak tengah berada pada masa pertumbuhan baik secara fisik, kognitif, maupun moral yang belum sempurna. Seorang anak dinilai belum memiliki kemampuan untuk membentengi diri dari berbagai efek buruk yang ada di sekitarnya, termasuk dalam mengkonsumsi pesan yang disiarkan melalui berbagai media. Kondisi tersebut juga membuat anak menjadi khalayak yang paling berisiko terpapar dampak negatif penggunaan media. Orang tua perlu berperan besar melindungi dan mendidik anak agar bisa menghindari dampak negatif
Bayi, belum mengenal hal-hal baik dan buruk, maka bentuk penghargaan dan hukuman nyaris tidak dapat diterapkan dalam mendidiknya. Masa kanak-kanak awal merupakan saat yang tepat memperkenalkan imbalan positif untuk perilaku baik karena mereka mulai ingin mendapatkan keuntungan diri tetapi mereka belum dapat memahami konsekuensi negatif dan hukuman.
Waktu pra sekolah adalah saat anak-anak berusaha menyamakan dirinya dengan orang lain dan menginginkan penerimaan dari orang lain, biasanya mereka mudah diatur maka nilai-nilai moral mulai diperkenalkan.
Usia sekolah, anak-anak mulai mengenal otoritas dan aturan sosial maka penerapan aturan yang tegas dapat diberlakukan oleh orang tua dan guru.
Remaja, mereka mulai memahami kontrak sosial dan variasi nilai moral dari berbagai kelompok masyarakat maka penting memahami toleransi untuk mencegah konflik sekaligus teguh pada nilai moral yang diajarkan