Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Guru - Guru dari Cikancung

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect. Ikut Peduli Dunia Pendidikan, Berbagi Motivasi Khazanah Keilmuan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Konflik Performa Kinerja, Apa dan Bagaimana ?

12 Januari 2025   11:07 Diperbarui: 14 Januari 2025   06:45 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Performa Kinerja. (unsplash.com)

Dalam sebuah lingkungan masyarakat, organisasi, lembaga atau apapun, kita tentu saja tidak akan terlepas dari situasi masalah serta konflik yang muncul. Konflik adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Perbedaan pendapat atau kepentingan yang berbenturan, penting untuk merespons dengan bijak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga komunikasi yang efektif. Melalui dialog yang terbuka dan jujur, kita dapat saling memahami perspektif masing-masing. Penting juga dalam mengendalikan emosi dan menghindari kata-kata yang dapat memperkeruh suasana. Dengan tetap tenang untuk mencari solusi yang saling menguntungkan.

Ada upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan mencari titik temu. Setiap masalah atau konflik pasti memiliki akar permasalahan yang perlu diidentifikasi. Dengan memahami akar masalah, kita dapat mencari solusi yang tepat. Masing-masing pihak perlu rela mengalah sedikit demi mencapai kesepakatan bersama. Peran pimpinan sebagai penanggungjawab lingkungan kerja sebuah organisasi ikut berperan dalam situasi yang bisa menyebabkan konflik berkelanjutan, langkah dan kebijakan yang tepat akan mampu mencapai titik temu disertai sikap kita yang baik agar konflik bisa teratasi.

Penulis telah memberikan ulasan tersendiri tentang upaya diri menghadapi masalah, Kesulitan dan Masalah, Belajar Cerdas Menghadapinya

Kepemimpinan

Seorang pimpinan organisasi sejatinya memiliki tanggungjawab dan kemampuan bagaimana mengatasi  konflik dan memanfaatkan konflik untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas organisasi. Seorang pimpinan organisasi mampu mengelola konflik dengan baik, misalnya dengan cara menentukan peraturan dasar dalam bersaing. diperlukan peran aktif seorang pemimpin bagaimana mengarahkan situasi konflik agar tetap produktif.

Dijelaskan Rusdiana bahwa secara umum konflik dilatarbelakangi oleh adanya ketidakcocokan atau perbedaan dalam hal nilai, tujuan, status, dan sebagainya. Gejala yang muncul dalam suatu organisasi ketika terjadi konflik adalah pada saat individu atau kelompok menunjukkan sikap "bermusuhan" dengan individu atau kelompok lain yang berpengaruh terhadap kinerja dalam melakukan aktivitas organisasi.

Pemimpin memiliki peran yang krusial dalam mengelola konflik yang muncul dalam organisasi. Menuruut Zakaria bahwa pemimpin tidak hanya berperan sebagai pengarah, tetapi juga harus aktif dalam mengatasi perselisihan. Langkah pertama yang efektif adalah mendengarkan semua pihak yang terlibat dengan empati, memahami sudut pandang masing-masing, dan menciptakan lingkungan yang aman bagi semua untuk berbicara. Pemimpin perlu memfasilitasi dialog yang konstruktif, membantu pihak-pihak yang berkonflik untuk menemukan titik temu, dan merumuskan solusi yang adil dan memuaskan semua pihak.

Kehadiran konflik dalam suatu organisasi tidak dapat dihindarkan, tetapi dapat diminimalisasi. Konflik dalam organisasi dapat terjadi antara individu dan individu, baik individu pimpinan maupun individu karyawan, konflik individu dengan kelompok ataupun konflik antara kelompok tertentu dan kelompok lain.

Konflik yang ditata dan dikendalikan dengan baik dapat berujung pada keuntungan organisasi sebagai suatu kesatuan. Sebaliknya, konflik yang tidak ditangani dengan baik serta mengalami eskalasi secara terbuka dapat merugikan kepentingan organisasi. Konflik dapat terjadi dalam lingkungan organisasi apa pun. Oleh sebab itu, Seorang pucuk pimpinan dalam organisasi mampu mengelola konflik yang terdapat dalam organisasi dengan baik tanpa hambatan yang menciptakan terjadinya konflik dan pengambilan keputusan yang tepat agar tujuan organisasi dapat tercapai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun