Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Guru - Guru dari Cikancung

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect. Ikut Peduli Dunia Pendidikan, Berbagi Motivasi Khazanah Keilmuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lingkungan Sekolah yang Ramah Anak, Bagaimana Mewujudkannya ?

7 Januari 2025   20:06 Diperbarui: 7 Januari 2025   20:06 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lingkungan Sekolah Ramah Anak (Wawan Ridwan AS)

Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa mendapatkan ilmu secara formal. Sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga sebagai tempat berkumpul, bermain dan berbagi keceriaan antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya sehingga terjadi interaksi di dalamnya.

Sekolah diharapkan  menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi para siswa untuk melakukan aktifitas pendidikan. Anak bebas berkreasi dalam belajar dengan suasana lingkungan pendidikan yang penuh dengan kasih sayang dan ramah anak. Karena pada hakikatnya manusia diciptakan oleh Tuhan dengan membawa fitrah yang merdeka, mempunyai hak dan kebebasan yang telah melekat pada dirinya.

Bukan menjadi hal yang baru lagi apabila banyak kalangan yang menilai jika sekolah saat ini masih jauh dari nilai-nilai demokratis dan humanisme. Bahkan, dapat dikatakan jika sekolah secara tidak disadari telah mengalami proses dehumanisasi dan dedemokrasi. Dikatakan demikian karena sekolah telah mengalami proses kemunduran dengan terkikisnya nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi yang dikandungnya. (Haryanto Al Fandi).

Kekhawatiran orang tua dan masyarakat akan maraknya kasus-kasus kekerasan, keracunan pada anak sekolah yang disebabkan jajanan yang tercemar zat-zat yang membahayakan juga kasus anak yang menjadi korban karena sarana prasarana yang tidak kokoh dan banyak anak yang merasakan bahwa bersekolah tidak selalu menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi anak. Sampai saat ini masih dijumpai anak bersekolah di bangunan yang tidak layak, sarana prasarana yang tidak memenuhi standar, kehujanan, kebanjiran, bahkan kelaparan, selain ancaman mengalami bullying dan kekerasan yang dilakukan oleh guru maupun teman sebaya.

Sekolah Ramah Anak ( SRA )

Merupakan sekolah yang secara sadar berupaya menjamin dan memenuhi hak-hak anak dalam setiap aspek kehidupan secara terencana dan bertanggung jawab. Sekolah Ramah Anak (SRA) lahir dari dua hal besar yaitu adanya amanat yang harus diselenggarakan Negara untuk memenuhi hak anak sebagaimana tercantum dalam konvensi hak anak yang telah di ratifikasi Indonesia pada Tahun 1990, juga adanya tuntutan dari Undang-undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak yang jelas pada pasal 54.

Sekolah Ramah Anak adalah sekolah yang berupaya untuk mewujudkan kondisi aman, bersih, sehat, peduli, dan berbudaya lingkungan hidup, yang mampu menjamin pemenuhan hak dan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi, dan perlakuan salah lainnya, selama anak berada di satuan pendidikan, serta mendukung partisipasi anak terutama dalam perencanaan, kebijakan, pembelajaran dan pengawasan. Sekolah Ramah Anak bukanlah membangun sekolah baru, namun mengkondisikan sebuah sekolah menjadi nyaman bagi anak, serta memastikan sekolah memenuhi hak anak dan melindunginya, karena sekolah menjadi rumah kedua bagi anak, setelah rumahnya sendiri.

Sekolah Ramah Anak merupakan model pembelajaran yang menerapkan konsep pembelajaran "children centered". Bagaimana usaha kita memberikan perhatian lebih pada anak untuk belajar dengan nyaman sekalipunn harus dilakukan di luar kelas. Sekolah Ramah Anak menjadi wadah yang tepat bagi semua anak untuk dapat mengenyam pendidikan dengan model pembelajaran yang mengutamakan hak-hak anak.

Model Pembelajaran Ramah Anak

Untuk mewujudkan Sekolah Ramah Anak ( SRA ) dapat dilakukan dilakukan melalui penerapan prinsip PAIKEM, istilah ini merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Pembelajaran PAIKEM ini sangat cocok diterapkan dalam Sekolah Ramah Anak. Mengapa demikian?

Pembelajaran Aktif, dalam proses pembelajaran, pendidik harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga membuat anak didik aktif mengemukakan ide atau gagasan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan tingkat perkembangannya, karena pada dasarnya sifat anak adalah ingin mengetahui segala sesuatu.

Inovatif, guru harus menciptakan model pembelajaran yang menyenangkan. Kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif adalah "learning is fun". Pembelajaran yang menyenangkan membuat anak didik selalu aktif, bergembira dan antusias dalam belajar.

Kreatif, pendidik harus menciptakan kegiatan belajar yang beragam dan relevan sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Proses pembelajaran yang rutin dan monoton menyebabkan anak didik menjadi cepat bosan dan lelah, akhirnya daya tahan anak dalam belajar menjadi menurun.

Efektif, pendidik perlu berusaha mencari berbagai cara atau metode yang terbaik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Metode-metode yang telah dipilih ini dapat dipakai secara bergantian maupun secara kolaborasi sesuai dengan kebutuhan.

Menyenangkan, menciptakan dan mengusahakan, agar proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan, namun dalam suasana yang membuat nyaman dan sukacita bagi anak didik. Model pembelajaran yang menyenangkan ini sangat membantu pertumbuhan fisik dan psikis dari anak didik.

Visi Misi dan Tujuan Sekolah

Melalui Visi Misi dan tujuan Sekolah, siswa diharapkan menjadi manusia beriman, bermoral dan berakhlak mulia, berprestasi akademik dan non akademik. Selain itu diharapkan pula pembelajaran berorientasi pada perkembangan akhlak dan berkarakter.

Untuk mewujudkan visi misi sekolah yang ramah anak, sekolah memiliki keunggulan dalam peningkatan kompetensi guru yang baik. Didukung lingkungan sekolah yang asri sebagai upaya dalam pelestarian dan pengelolaan lingkungan, bebas dari sampah sebagai upaya perlindungan terhadapa pencemaran lingkungan. Mewujudkan perilaku peduli lingkungan melalui pembiasaan-pembiasaan yang positif sebagai pendukung proses pembelajatran.

Pengembangan Sekolah Ramah Anak

Kepala sekolah dan guru  mendesain sekolah menjadi media yang menarik bagi anak untuk belajar secara maksimal tanpa harus "memenjarakan" bakat dan kreatifitas mereka. Guru  menyusun kerangka pembelajaran (RPP)/ Modul Ajar dengan menggunakan model  pembelajaran PAIKEM sehingga terintegrasi dengan kegiatan sekolah ramah anak.

Guru  melakukan proses pembelajaran sekaligus memberikan kesempatan anak bermain yang bertujuan untuk mengasah persaingan yang baik dan sehat serta memupuk jiwa sosial mereka. Persaingan itu diwujudkan dalam perangkingan nilai akademik maupun reward (penghargaan) dalam setiap kegiatan.

Dari hasil proses ini, pendidik dapat melakukan evaluasi secara berkala untuk melihat sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan itu tercapai serta dapat mengikuti serta memacu perkembangan setiap anak didik. Sedangkan jiwa sosial anak didik akan terus bertumbuh saat dia belajar dan bermain bersama dalam sebuah kelompok. Anak didik akan mulai mempraktikkan rasa kasih sayang, rasa ingin berbagi, rasa empati, rasa memiliki, rasa gembira bersama dan lain sebagainya.

Selalu berinteraksi dengan orang tua, dan masyarakat karena pencapaian cita-cita seorang anak didik tidak dapat dipisahkan dari realitas kehidupan sehari-hari. Pendidik tidak boleh memisahkan antara sekolah dengan kehidupan riil sehari-hari dari anak didik. Pendidik mampu menjembatani interaksi yang harmonis antara anak didik dengan pendidik, orang tua dengan pendidik, pendidik dengan masyarakat, anak dengan masyarakat dan sebaliknya.

Memfasilitasi Kebutuhan, Perlindungan yang Dibutuhkan Anak

Melindungi secara psikologis. anak harus terbebas dari segala perasaan tidak tenang, terintimidasi, ketakutan, ketidaknyaman dalam belajar. Perlu disadari bahwa tidak semua keluarga atau lingkungan mendukung sepenuhnya hak-hak anak untuk belajar.

Menciptakan lingkungan yang aman, sehat, bersih dan nyaman, sehingga anak terlindungi dari lingkungan yang tidak sehat melalui program adiwiyata sekolah.

Melindungi anak didik terhadap isu gender. Para pendidik tidak boleh menganggap masa bodoh saat anak mulai tidak nyaman dengan adanya perbedaan gender. Mungkin sebagian orang menganggap masalah ini sepele, tetapi apabila itu dibiarkan akan memberikan dampat negatif yang besar bagi anak didik.

Melindungi secara sosial, anak didik diberikan kebebasan bergaul dan berinteraksi dengan berbagai lingkungan. Pendidik tetap memberikan bimbingan dan memonitoring secara baik, sehingga anak mampu menentukan lingkungan mana yang seharusnya ia pilih.

Keterlibatan Warga Sekolah dan Pihak Lain

Dalam usaha mewujudkan Sekolah Ramah Anak perlu didukung oleh berbagai pihak antara lain keluarga dan masyarakat yang sebenarnya merupakan pusat pendidikan terdekat anak. Lingkungan yang mendukung, melindungi memberi rasa aman dan nyaman bagi anak akan sangat membantu proses mencari jati diri. Kebiasaan anak memiliki kecenderungan meniru, mencoba dan mencari pengakuan akan eksistensinya pada lingkungan tempat mereka tinggal.  Beberapa peran aktif berbagai unsur pendukung terciptanya lingkungan Sekolah Ramah Anak.

Keluarga, sebagai pusat pendidikan uatama dan pertama bagi anak sebagai fungsi proteksi ekonomi, sekaligus memberi ruang berekspresi dan berkreasi.

Sekolah, melayani kebutuhan anak didik khususnya yang berakitan dengan pendidikan, peduli keadaan anak sebelum dan sesudah belajar, peduli kesehatan gizi,dan membantu belajar hidup sehat, menghargai hak-hak anak dan kesetaraan gender sekolah berfungsi sebagai motivator, fasilitator sekaligus sahabat bagi anak

Masyarakat, Sebagai komunitas dan tempat pendidikan setelah keluarga, Menjalin kerjasama dengan sekolah sebagai penerima output sekolah.

Contoh Program Pendukung Lingkungan Sekolah Ramah Anak

Pelaksanaan belajar mengajar dengan prinsip PAIKEM dan ramah lingkungan, Ramah Anak merupakan model pembelajaran yang menerapkan konsep pembelajaran "children centered", bagaimana usaha kita untuk memberikan perhatian lebih bagi anak untuk belajar dengan nyaman disemua lingkungan sekolah.

Program Adiwiyata, bertujuan menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah. Selain tanggung jawab pada lingkungan, dalam program adiwiyata juga tersusun program-program kerja yang mendukung pada pembelajaran, seperti gerakan sehat tanpa jajan, sakantong bersih kelas, pojok taman baca, kantin kejujuran, dan banyak program lainnya. Menjaga norma-norma kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam.

Pojok Baca dan Taman Sekolah, menata kembali taman sekolah dengan maksud agar taman selalu tumbuh dengan baik dan berfugsi juga sebagai tempat belajar dan bermain anak.

Program UKS/Dokter Cilik, meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan, diharapkan peserta didik memiliki pengetahuan /sikap / keterampilan untuk berprilaku hidup sehat, sehat jasmani/rohani/sosial serta memiliki daya tangkal dan daya hayat terhadap pengaruh buruk narkotika, rokok, alkohol dan obat berbahaya lainnya.

Kemitraan dengan instansi lain (Kepolisian, Puskesmas, dll), sebagai salah satu upaya sekolah dalam upaya membangun kepercayaan terhadap masyarakat.

Program lain yang relevan, selain contoh program diatas, sekolah mampu menyusun progran lain yang relevan serta menyesuaikan dengan kondisi siswa dan sekolah masing-masing, esensinya adalah anak binyaman disekolah baik didalam pembelajaran maupun lingkungan umum sekolah, gerakan sehat, grren house, taman baca, dan banyak contoh program lainnya.

Lingkungan sekolah yang ramah anak, nyaman belajar, nyaman bermain, lingkungan sehat didukung program sekolah yang relevan akan mampu membantu siswa untuk memaksimalkan potensi dirinya agar menjadi anak yang sehat cerdas, berkarakter dan akhlak mulia.


Penulis adalah salah seorang pelaku pengembangan sekolah ramah anak dan pernah mengantarkan pada Sekolah Ramah Anak SD Negeri Terbaik Kabupaten Bandung dan Penghargaan Adiwiyata Jawa Barat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun