Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Guru - Guru dari Cikancung

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect. Ikut Peduli Dunia Pendidikan, Berbagi Motivasi Khazanah Keilmuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Adiwiyata Sekolah, Mengenalkan Anak pada Tanggung Jawab Lingkungan Hijau

6 Januari 2025   14:18 Diperbarui: 7 Januari 2025   20:18 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenalkan Anak Pada Tanggung Jawab Lingkungn. (Foto : Wawan Ridwan AS)

Dewasa ini kondisi alam sudah sangat mengkhawatirkan, pemanasan global, polusi tanah, air, dan udara, longsor, cuaca ekstrim, musim tidak menentu, naiknya permukaan air laut akibat pencairan es di kutub dan sebagainya. Semua itu terjadi akibat ulah tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Upaya penyelamatan lingkungan ini tentu tidak akan bisa dilakukan oleh satu atau beberapa orang saja melainkan harus dilakukan oleh semua pihak termasuk sekolah.

Kesadaran akan pentingnya pemeliharaan lingkungan harus dilakukan sejak dini pada setiap orang. Salah satu cara yang efektif adalah melalui lembaga pendidikan agar anak lebih memahami pentingnya lingkungan hijau. Menciptakan kondisi yang baik bagi anak di sekolah, menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.

Kegiatan utama adiwiyata diarahkan pada terwujudnya kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia dengan pelibatan siswa secara proaktif dalam edukasi dan pengalaman nyata. Disamping pengembangan norma-norma dasar, kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam. Serta penerapan prinsip dasar yaitu: partisipatif, dimana komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran serta berkelanjutan, seluruh kegiatan dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komperensif.

Adiwiyata Sekolah (Foto : Wawan Ridwan AS)
Adiwiyata Sekolah (Foto : Wawan Ridwan AS)

Adiwiyata Sekolah

Sekolah berbudaya lingkungan, perlu mendapat perhatian kita semua. Alasannya sederhana, "Bumi kita semakin rusak", lingkungan tempat kita berada sudah tidak lagi memberikan rasa nyaman. Siapakah yang merusak Bumi ini, jangan sepenuhnya menyalahkan pihak lain atau orang lain, kita pun terlibat di dalamnya.

Adiwiyata merupakan program terhadap sekolah untuk mewujudkan sekolah berwawasan dan peduli lingkungan (Sekolah Berbudaya Lingkunngan). Memiliki makna "Tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan", yang mengacu pada Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata adalah Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 tahun 2009 dan PP LH no 5 th 2013.

Untuk mencapai tujuan program Adiwiyata, maka ditetapkan 4 (empat) komponen program yang menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai sekolah adiwiyata. Keempat komponen tersebut meliputi, kebijakan berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.

Indikator keberhasilan program adiwiyata bisa dilihat pada pengembangan kebijakan sekolah yang diperlukan untuk mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan berbasis parsitipatif, dan pengelolaan/ pengembangan sarana pendukung sekolah.

Manfaat dari program adiwiyata, mampu merubah perilaku warga sekolah untuk melakukan budaya pelestarian lingkungan, meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional sekolah, penghematan sumber dana melalui pengurangan sumber daya dan energi, meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi semua warga sekolah, menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah, Dapat menghindari berbagai resiko dampak lingkungan di wilayah sekolah, serta menjadi tempat pembelajaran bagi generasi muda tentang pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar.

Menciptakan kondisi sekolah yang baik untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran bagi warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah dapat ikut bertanggung jawab dalam upaya menyelamatkan lingkungan hidup dan pembangunan yang berkelanjutan.

Mengenalkan Anak Pada Tanggung Jawab Lingkungn. (Foto : Wawan Ridwan AS)
Mengenalkan Anak Pada Tanggung Jawab Lingkungn. (Foto : Wawan Ridwan AS)

Adapun tujuan utama adalah mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Menciptakan sekolah yang bisa menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran betapa pentingnya menjaga lingkungan. Sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat ikut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.

Melalui adiwiyata ini, anak berada dalam lingkungan yang baik sehingga internalisasi belajar semakin baik. Melalui adiwiyata anak memiliki pengalaman nyata dan mampu mempraktekkan bagaimana menyikapi lingkungan serta memilili kesadaran dan cinta yang tinggi akan pentingan lingkungan yang bersih dan sehat. Diharapkan pula anak mampu melahirkan ide dan gagasan nyata untuk dipraktekkan dalam kehidupannya.

Permasalahan Lingkungan yang Masih Terjadi

Permasalahan lingkungan yang sering muncul dalam lingkungan diantaranya, terbatasnya lahan lingkungan kita sehingga menimbulkan kondisi tumpang tindih dan mengganggu penataan, kebersihan dan pencemaran, kegiatan komposting yang belum dilakukan masyarakat sehingga menimbulkan tingginya volume sampah sampah organik anorganik, tidak adanya instalasi pengolahan air limbah, penggunaan air dan energi listrik yang kurang terkontrol, penggunaan barang yang masih belum terukur dan terkendali, terlalu banyak penggunaan plastik serta pencemaran polusi kendaraan bermotor, tidak tertatanya pedagang kaki lima di sekitar lingkungan, serta rendahnya kesadaran dan kedisiplinan masyarakat didalam membuang sampah.

Edukasi Siswa dalam Menciptakan Lingkungan Hijau

Program adiwiyata sekolah diharapkan mampu memberi edukasi pada anak baik secara pembelajaran maupun praktek nyata, bagaimana menciptakan lingkungan yang bersih sehat tertata dan berbudaya. Beberapa program kegiatan yang bisa dilaksanakan diantaranya :

Program Reduce, Reuse, Recycle, Replace dan Replant

Reduce, ( Pengurangan ), Sekolah menerapkan pengurangan sampah pemilahan sampah plastik, daun, dan kertas. Juga dibuat kebijakan untuk mengurangi pemakaian plastik sehingga tidak menyumbangkan banyak sampah.

Reuse. ( Penggunaan Kembali ), Penggunaan kembali barang seoerti botol air mineral.

Recycle ( Daur Ulang ), pemilahan dan pengelolaan sampah untuk dikelola dan daur ulang menjadi barang yang berfungsi atupun kerajinan tangan.

Replace ( Penggantian ), mengganti papan tulis yang awalnya menggunakan kapur tulis dengan penggunaan whiteboard dan spidol isi ulang, untuk mengurangi polusi dan penghematan.

Replant. ( Penanaman Kembali ), Kondisi sekolah yang gersang dapat diatasi dengan cara penanaman baru yang melibatkan siswa, sehingga selain melatih siswa peduli terhadap lingkungan, sekolah pun terlihat hijau dan menciptakan suasana sekolah yang nyaman.

Mengenalkan Anak Pada Tanggung Jawab Lingkungn. (Foto : Wawan Ridwan AS)
Mengenalkan Anak Pada Tanggung Jawab Lingkungn. (Foto : Wawan Ridwan AS)

Gerakan Kebersihan, kegiatan kerja bakti ringan di sekitar sekolah untuk menjaga kebersihan yang dilaksanakan setiap hari tertentu, diikuti oleh semua warga sekolah mulai dari guru, siswa, penjaga sekolah dan kepala sekolah selama kurang lebih 20 menit. Sebagai pendidikan pembiasaan agar siswa selalu peduli terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan.

Kegiatan Lomba Kebersihan Kelas, dilaksanakan untuk memberikan motivasi kepada para siswa agar tetap selalu menjaga kebersihan kelasnya masing-masing. Dan pembiasaan agar siswa tetap senang dalam menjga kebersihan lingkungan.

Penataan Taman Sekolah, kegiatan menata kembali taman sekolah yang penambahan tanaman penghijauan, pemupukan, penataan dan perawatan, dan pemberian label identitas agar anak mampu memahami dan mengenali lingkungannya.

Membuat Penunjang Pembiasaan, sekolah membuat perangkat pendidikan dalam rangka meningkatkan kesadaran kepada siswa, diantaranya akan mengembangkan lagu-lagu yang berkaitan dengan lingkungan dan moto-moto yang berkaitan dengan lingkungan berupa spanduk panflet dan mading.

Melengkapi Tempat Cuci Tangan sebagai pembiasaan perilaku hidup bersih. Diharapkan  perilaku cuci tangan ini menjadi bagian yang otomatis, refleks untuk menjaga kesehatan dirinya.

Pembiasaan Buang Sampah, pembuatan dan penyediaan tiga macam tempat samapah yaitu tempat sampah berwarna merah ( samapah yang berbahaya),warna hijau ( samapah Organik) dan tempat samapah yang berwarna Kuning ( Sampah An organik ), yang bertujuan agar anak terbiasa membuang sampah pada tempatnya dan bisa memisahkan mana sampah organik dan mana sampah yang anorganik. Sehingga kebiasaan ini menjadi bagian dari perilakunya.

Memelihara dan Menanam Pohon, bertujuan agar anak memiliki sikap rasa sayang terhadap tanaman, memahami pentingnya keberadaan tanaman untuk kehidupan manusia.

Apotek Hidup, agar siswa mengetahui jenis, tahu mamfaat serta bisa menanam tanaman obat-obatan sendiri.

Lubang Serapan Air sebagai penangkal banjir dan sumber air tanagh.
Lubang Biopori yang berfungsi biopori untuk penyerapan air membantu dalam pembusukan sampah organik.

Dan banyak program lainnya dalam upaya pelestarian lingkungan hijau

Lingkungan Adiwiyata. (Foto : Wawan Ridwan AS)
Lingkungan Adiwiyata. (Foto : Wawan Ridwan AS)

Penutup

Sekolah memiliki tugas untuk selalu membudayakan hidup sehat dan peduli terhadap lingkungan hidup baik kepada warga sekolah, wali murid, masyarakat sekitar. Sekolah juga mampu memberikan imbas positif kepada sekolah-sekolah lain dan masyarakat untuk menanamkan budaya peduli lingkungan bukan hanya sekedar program namun tujuan yang lebih besar adalah untuk menyelamatkan bumi ini dan penghuninya.

Melalui adiwiyata ini, siswa mampu mengenali diri dan lingkungannya, membekali diri dengan kemampuan dan langkah yang tepat dalam mengatasi keadaan lingkungan, kesadaran dan membiasakan diri pada perbaikan lingkungan, berada dalam lingkungan nyaman tertata sehat dan hijau demi masa depannya dan keselamatan bumi hijau.

Penulis adalah salah seorang pelaku pengembangan sekolah ramah anak dan pernah mengantarkan pada Sekolah Ramah Anak SD Negeri Terbaik Kabupaten Bandung dan Penghargaan Adiwiyata Jawa Barat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun