Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Guru - Guru dari Cikancung

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect. Ikut Peduli Dunia Pendidikan, Berbagi Motivasi Khazanah Keilmuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menuju Generasi Emas : Kenali dan Maksimalkan Potensi Anak

5 Januari 2025   20:33 Diperbarui: 5 Januari 2025   20:49 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Usia Dasar. (https://images.pexels.com)

Realitas Sosial

Pemberian fasilitas teknologi kepada anak balita maupun usia sekolah yang tidak dibekali edukasi yang baik dari orang tua maupun anak itu sendiri, berdampak pula menjadi kurangnya interaksi sosial dengan lingkungan luar, sehingga aktivitas gerak psikomotorik dan interaksi menjadi berkurang pula. Selain dapat berpengaruh terhadap perkembangan fisik-motorik anak, juga dapat berpengaruh terhadap faktor sosio psikologis anak itu sendiri, anak menjadi manja, kurang bergaul, kurang bergerak, bermain secara fisik, dan lain-lain.

Dalam satu sisi pemberian fasilitas teknologi dalam hal ini gadget memiliki dampak positif seperti membantu perkembangan fungsi adaptif seorang anak, menambah pengetahuan, memperluas jaringan, komunikasi, juga membangun kreatifitas anak. Tetapi disisi lain menurut Vivi bahwa dampak negatif yang ditimbulkan anak menjadi ketergantungan terhadap gadget, tidak bisa lepas dari gadget, berkurangnya konsentrasi anak pada dunia nyata, lebih suka bermain dengan gadgetnya daripada bermain dengan temannya, malas bergerak dan beraktivitas.

Keadaan ini tentu saja harus disikapi dengan baik, terutama peran orang tua dimana mereka harus mampu mengawasi perkembangan anak, memberi kesempatan penggunaan gadget yang sesuai dan edukatif, mengatur waktu dan sebagainya, tentu saja orang tua bertanggungjawab atas perkembangan anak itu sendiri.

Upaya Pendidikan

Perkembangan fisik, motorik akan berpengaruh terhadap berapa besar anak mampu menerima proses belajar. Guru harus memahami karakteristik perkembangan anak agar mampu maelakukan proses belajar yang bisa diserap sesuai kemampuan anak. Aan menjelaskan bahwa belajar yang efektif dapat dicapai dengan tindakan nyata (learning by doing) dan untuk siswa kelas rendah SD dapat dikemas dengan bermain. Bermain dan bereksplorasi dapat membantu perkembangan otak, berbahasa, bernalar, dan bersosialisasi.

Orientasii baru pendidikan kita telah mengarahkan bahwa pembelajaran saat ini adalah Student Center, artinya pembelajaran akan berhasil jika tingkat kesiapan anak yang berupa tingkat fisik, motorik dan otaknya berada dalam tingkat ideal. Manusia mempunyai perasaan moral yang tertanam dalam jiwa dan hati sanubarinya. Orang merasa bahwa ia mempunyai kewajiban untuk menjauhi perbuatan-perbuatan buruk dan menjalankan perbuatan-perbuatan baik, Harun 2003. Serta dijelaskan dalam Al-Qur'an surat al-Imran (3) ayat 134 : "..Allah mencintai orang yang berbuat kebajikan.."

Untuk mendukung perkembangan optimal anak usia dasar, perlu adanya stimulasi yang tepat dan lingkungan yang kondusif. Berikan berbagai macam permainan yang merangsang kreativitas dan motorik anak, bacakan buku cerita secara rutin, dan ajak anak berinteraksi sosial. Ciptakan suasana rumah yang aman dan nyaman, jadilah contoh yang baik, serta pastikan anak mendapatkan nutrisi dan istirahat yang cukup. Dengan memberikan perhatian penuh dan stimulasi yang sesuai, anak akan tumbuh menjadi individu yang cerdas, sehat, dan bahagia.

Upaya Kita Membentuk Anak Menjadi Generasi Emas

Memaksimalkan potensi anak usia dini merupakan investasi penting bagi masa depan anak dan kita semua. Sejak dini, otak anak berkembang pesat namun masih sangat rentan terhadap stimulasi. Dalam mewujudkan generasi emas, beberapa upaya dapat dilakukan. 

Pertama, berikan stimulasi yang kaya dan beragam. Ajak anak bermain, membaca, bernyanyi, dan berinteraksi sosial. Kegiatan-kegiatan ini merangsang perkembangan kognitif, bahasa, dan sosial-emosional anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun