Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Guru - Guru dari Cikancung

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect. Ikut Peduli Dunia Pendidikan, Berbagi Motivasi Khazanah Keilmuan

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

STY, Karakter Korea dan Timnas Indonesia

5 Januari 2025   12:20 Diperbarui: 5 Januari 2025   12:30 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shin Tae-Yong, Pelatih Timnas Indonesia (Kompas.com)

Filosofi sepakbola Asia terutama Korea dan Jepang bukan mengutamakan skill individu seperti hanya Brazil ataupun Perancis, namun lebih pada kolektivitas tim, stamina, disiplin dan semangat juang tim. Postur Asia yang relatif kecil akan selalu kalah duel dengan tim-tim besar yang posturnya cukup besar pula, Hanya dengan stamina disiplin dan kolektivitas timlah tim seperti Jepang dan Korea bisa berbicara banyak dilevel dunia. Sepakbola Korea dan Jepang juga memungkinkan semua pemain bisa mencetak gol, tidak selalu bertumpu pada striker utama, walaupun striker tetap wajib dalam mencetak gol.

Jauh sebelum STY melatih Timnas Indonesia, dengan memahami karakter orang Korea dan melihat perkembangan Timnas Korea dan Jepang, penulis sangat penasaran bagaimana seandainya Timnas Indonesia ataupun klub-klub di liga 1 ditangani oleh pelatih Asia kelas 1.

Jika ingin bersaing di level atas dunia, tim-tim seperti kita ataupun tim Asean harus bekerja keras lebih banyak dibanding mereka, mungkin kita punya modal skill dan suporter, tidak cukup itu, meningkatkan fisik, disiplin, mental, motivasi, teknologi sepakbola, infrastruktur, liga dan profesionalisme federasi untuk membantu ini semua, Korea Jepang telah melakukanya dengan baik.

STY sebagai mantan pemain dan pelatih cukup berprestasi dan ikut membawa Timnas Korea ke Piala Dunia. Dia punya ambisi dan motivasi yang harus diapresiasi, ingin menerapkan apa yang dilakukan pemain Korea, juga dilakukan pemain Timnas Indonesia. Karena dengan karakter seperti itulah sepakbola Indonesia diharapkan bisa terangkat. Dan itu harus dimulai dari sejak dini. Terlepas dari segala kritikan dari sebagian kecil, Timnas Indonesia ditangani salah satu pelatih yang tepat.

STY dan Timnas Indonesia

Pencapaian terbaik Timnas Indonesia yang dibawah STY mampu membawa Timnas U23 Lolos Semifinal AFC U23 2024 serta kualifikasi AFC U23 2026. Membawa Timnas senior lolos 16 Besar AFC 2024, lolos AFC 2027. Dan saat ini Timnas senior sedang berjuang keras di QWC 3 untuk lolos langsung WC 2026,

Saat ini Timnas senior Indonesia berada dijalur yang tepat menjaga peluang untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Timnas Indonesia berada di peringkat 3 dibawah Jepang Australia dan mengangkangi Arab Saudi Bahrain dan China, sebuah posisi Timnas yang cukup mentereng bersama tim besar Asia lainnya.

Dulu, jangankan melawan tim besar Asia ataupun luar Asia, melawan tim Asean saja seperti Thailand, Malaysia atau Vietnam sangat kesulitan. Kini kita bisa bersaing di QWC, bahkan poin yang diraih saat ini melampaui pencapaian poin tim Asean lainnya pada saat tampil di QWC 3. Pelatih sekelas Roberto Mancinipun sampai menyatakan bahwa Indonesia bukan berada di grup neraka, namun Indonesialah yang membuat neraka bagi tim lain.

Secara peringkat FIFA, kita mengalami peningkatan ranking yang sangat baik Dalam 4 tahun terakhir dibawah STY, saat itu kita berada pada peringkat 173 dunia, dan per Desember 2024 Indonesia berada di Peringkat 127. Sebuah pencapaian yang terlihat nyata dan luar biasa.

Terlepas dari beberapa kegagalan dalam beberapa momen, (sebagai dinamika kalah menang serta program jangka panjang PSSI), dinammika diaspora, rentetan catatan ini tentulah menunjukkan sebuah prestasi yang tidak bisa dianggap kecil untuk sekelas Timnas Indonesia. Apa yang dilakukan STY untuk Timnas memberi progres yang jelas dan kita patut mengapresiasinya.

Dinamika Kritik terhadap STY

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun