Kesatu, Keseimbangan Emosi dan Logika: Emak-emak dapat menggunakan emosi sebagai sumber inspirasi dan kemudian menganalisisnya dengan pemikiran logis untuk mengambil keputusan yang tepat.
Kedua, Pengambilan Keputusan: Emosi dapat membantu emak-emak mempertimbangkan dampak emosional dari keputusan, sementara pemikiran logis membantu mengevaluasi keputusan tersebut secara objektif.
Ketiga, Empati dan Komunikasi: Emosi emak-emak dapat meningkatkan empati dan kemampuan komunikasi, yang dapat diperkuat dengan pemikiran logis untuk menyelesaikan konflik dan membangun hubungan yang lebih baik.
Ibu Sri Mulyani Indrawati dan Martha Tilaar bisa dijadikan contoh perempuan yang menggabungkan emosi dan logika yang saling melengkapi sehingga menjadi kekuatan emak-emak ideal. Sri Mulyani Indrawati sebagai seorang Menteri Keuangan yang menggunakan analisis logis dan empati untuk mengembangkan kebijakan ekonomi Nasional. Sementara Ibu Martha Tilaar seorang Pengusaha Indonesia yang menggabungkan kreativitas dan pemikiran logis untuk membangun bisnis sukses.
Menggabungkan logika dan emosi dapat membantu emak-emak membuat keputusan yang lebih tepat dan bijaksana, meningkatkan kemampuan komunikasi dan empati, juga dapat membantu emak-emak mencapai keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.
"Kita harus berhenti memandang perempuan sebagai objek dan mulai memandangnya sebagai subjek." - Betty Friedan
"Kesetaraan gender bukanlah hanya tentang perempuan, melainkan tentang keadilan bagi semua." - bell hooks
"Pendidikan adalah kunci untuk membebaskan perempuan dari belenggu patriarki." - Sojourner Truth.
"Kesetaraan gender adalah hak asasi manusia, bukan hanya hak perempuan." - Malala Yousafzai
"Perempuan yang bijak menggunakan emosi sebagai kekuatan, bukan kelemahan." - Simone de Beauvoir.
"Perempuan harus menggunakan akal dan hati untuk mencapai kebenaran." - Mary Wollstonecraft
"Perempuan harus mempercayai emosi dan akalnya untuk membuat keputusan." - Rebecca Walker.
"Kebijaksanaan perempuan terletak pada kemampuan menggabungkan cinta dan logika." - Audre Lorde.
"Perempuan yang menggunakan emosi dan logika dapat mencapai kesuksesan." - Malala Yousafzai.
Pemikiran bijak seorang seorang emak yang seimbang antara logika dan emosi memiliki dampak positif pada keluarga dan anak, dapat membuat keputusan tepat, berkomunikasi efektif, mengelola emosi, dan mendidik karakter anak. Dengan pemikiran bijak, perempuan dapat membentuk generasi masa depan yang cerdas, empatik dan bertanggung jawab. Mereka berkontribusi pada pengembangan masyarakat harmonis dan adil, serta meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat. Sebagai panutan, perempuan bijak membangun karakter bangsa yang kuat dan positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H