Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Guru - Guru dari Cikancung

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect Ikut Peduli Dunia Pendidikan, Berbagi Motivasi Khazanah Keilmuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Upgrade Diri Anak Muda di Tahun yang Baru

29 Desember 2024   23:37 Diperbarui: 29 Desember 2024   23:37 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Aksi Anak Muda (Sumber: https://media.istockphoto.com

Menghadapi Tahun Baru 2025 yang akan segera tiba, seyogyanya kita ingin lebih baik dari tahun sebelumnya, baik itu karier, asmara, keuangan, pernikahan, keluarga, dan lain-lain. Tentu saja keinginan tersebut adalah sebuah keharusan sebagai wujud ingin peningkatan hidup yang lebih baik lagi. Peningkatan hidup tersebut tidak akan muncul begitu saja tanpa dibarengi dengan usaha yang benar dan sungguh-sungguh untuk meraihnya. Berusahapun belum tentu berhasil apalagi jika kita hanya diam rebahan menunggu keajaiban datang, sebuah mimpi disiang bolong.

Pada artikel sebelumnya tentang Bijak Ber-Tahun Baru, penulis telah menyampaikan bagaimana merayakan tahun baru yang lebih berorientasi pada evaluasi diri dan apa saja yang harus disiapkan, dilakukan di tahun mendatang ini, kali ini penulis akan mengulas sedikit bagaimana agar perbaikan hidup ini bisa terwujud dengan baik. Setidaknya usaha yang dilakukan dapat mendekati harapan dengan akurasi yang baik karena melakukan langkah-langkah diri yang seharusnya. Terkhusus anak muda yang sedang berjuang baik masih kuliah maupun yang belajar langsung dikehidupan nyata. Tentu saja sesuai dengan kapasitas diri dan situasi kondisi masing-masing. Pada topik ini akan mengulas tentang upgrade diri agar lebih baik dari sebelumnya.

Perbaikan Paradigma Diri

Analisis SWOT mungkin bisa dipakai untuk mengidentifikasi apa kekuatan keunggulan yang kita miliki ( strengths ), kelemahan dan kekurangan yang harus diperbaiki ( weaknesses ), peluang kesempatan yang bisa diraih ( opportunities ), dan ancaman yang bisa mengganggu ( threats ). Masing-masing faktor ini penting untuk diidentifikasi agar kita dapat merencanakan dan melakukan perbaikan diri sehingga kita akan siap menghadapi tantangan dan peluang yang ada. Meningkatkan kapasitas  kualitas kita, kedisiplinan, tanggungjawab, skill ability yang tepat, dan lain-lain.
Jika kita tidak mengetahui kondisi kita sendiri, maka akan terjadi bias diri, tidak ada sinkronisasi antara kemampuan yang dibutuhkan dan tantangan yang harus ditaklukkan. Agar tidak muncul pertanyaan diri mau jadi apa kita, mau kemana ini, apa yang harus dilakukan setelah ini, sementara yang lain sudah berada dijalurnya.

Persaingan Kerja

Saat ini persaingan kerja semakin ketat, apalagi di dunia swasta, tidak bisa bersaing dilindas orang karena kita tidak memenuhi kriteria atau standar yang diharapkan.
Pendidikan formal tidak hanya sekedar mendapat ijazah, tetapi juga membuka pola pemikiran kita, melalui pendidikan kita akan lebih cepat meningkatkan kemampuan diri secara akademik serta mendapat ilmu yang seharusnya, secara sistematis ilmiah. Namun disamping itu kita tidak cukup belajar diruang formal saja, perlu ada suplemen tambahan yang bisa mendongkrak kemampuan yaitu pengalaman lapangan.

Terutama buat teman-teman generasi muda/mahasiswa yang masih perlu pembekalan yang cukup dalam menghadapi persaingan kerja. Sekedar kuliah tidak ditambah dengan belajar hal lain, rasanya sayang jika masih banyak waktu terbuang. Untuk memperkuat pembekalan diri, agar tidak bengong dikemudian hari seandainya ijazah belum laku. Belajarlah apa yang sekiranya anda minat dan akan dibutuhkan dikemudian hari, turunlah kelapangan yang tersedia, belajar nyata, Perlu adanya keahlian tambahan, skill ekstra, dan berbagai kemampuan lain seperti IT, Bahasa Asing, Leadership, Manajerial, Organisasi, Ilmu Terapan Praktis, Bisnis kecil-kecilan, dll sesuai dengan hobby, minat dan passion kita, yang mungkin saja hal ini menjadi sumber utama kehidupan kita, sebagaimana cerita inspiratif orang-orang sukses. Dan saat lulus sekolah kita sudah tdak canggung lagi menghadapinya.

Begitupun demikian buat teman-teman yang masih kerja dengan status magang, honorer, part time yang sewaktu-waktu bisa diberhentikan, perlu menjaga kompetensi diri agar tetap mendapat kepercayaan orang lain, ada kelebihan diri yang tidak dimiliki orang lain. Baik itu berupa kemampuan, loyalitas, tanggungjawab, attitude, dan seterusnya.

Terus Belajar dan Belajar

Jangan pernah merasa rugi untuk melakukan hal positif apapun selagi bisa, nikmati saja. Skill, keahlian, kemampuan akan meningkat bertambah matang jika kita terus mencoba, mempraktekkan, eksekusi, turun lapangan. Dan kegagalan akan mengingatkan kita untuk terus memperbaiki dan belajar. Karena ilmu lebih cepat difahami jika kita sendri tahu prakteknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun