Mohon tunggu...
Pejalan Solo
Pejalan Solo Mohon Tunggu... wiraswasta -

hanya ingin menikmati hidup yang sesaat ini...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Baksoku Cinta? part1

22 Februari 2012   07:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:20 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Mungkin di Jogja atau mungkin di Solo, kalau di solo kan deket rumah kamu kan Wan?”

“Iya, deket rumah aku.” Arwan ingin melanjutkan kata-katanya bahwa ia sebenarnya juga masih sekolah di solo. Tapi ia kemudian mengurungkan niatnya karena ia ingin Vina mengenalnya sebagai dirinya seperti ini saja tanpa embel-embel yang lain.

Percakapan antara mereka berlanjut lebih lama dari minggu lalu, mereka mengontari apa saja yang ada di depan mereka, tukang siomay yang lewat, angkot yang kebut-kebutan dan sesekali mereka menertawakan diri mereka sendiri yang mereka rasa tidak lebih baik dari orang yang mereka bicarakan karena mereka hanya bisa berguncing saja.

***

Roni gelisah mendapati kekasihnya berubah akhir-akhir ini. Dan di hari minggu ini Vina tak mengangkat telpon darinya dan berpuluh sms juga tak dib alas oleh kekasihnya itu. Ketika rumah Vina ia telpon, pembantu Vina mengatakan bahwa Vina tidak ada di rumah sedari tadi, kemana dan dengan siapa pembantunya pun juga tidak tahu.

“Fir, loe tau dimana Vira?” Roni berkata dalam telepon dengan Fira.

“Aku gak tau Ron, bukannya tu orang jalan ma loe?” Fira balik bertanya pada Roni karena ia tahu jadwal temannya setiap hari minggu pasti jalan berdua.

“Gak tu Fir, gua dari tadi hubungin Vina gak diangkat, sms gua juga gak dibales.” Roni merasa kesal dengan kekasihnya dan melimpahkan kekesalannya pada Fira.

“Waduh, kok loe marahnya ma gua sich Ron, gua kan gak tau apa-apa. Akhir-akhir ini Vina juga jarang maen ma gua, tiap gua ajak keluar dia alesan terus.” Jawab Fira dengan nada yang juga kesal.

“Ya udah kalo gitu Fir, gua langsung aja ke rumah Vina.” Roni menutup telponnya dan bergegas menuju mobilnya untuk menemui Vina.

Tak lama berselang Roni sampai di rumah Vina, ketika mendapati Vina tak ada di rumah, Roni semakin kesal dan semakin penasaran dengan kegiaan kekasihnya akhir-akhir ini. Roni memutuskan untuk menungggu kepulangan kekasihnya itu, sembari duduk menunggu Roni mencoba menghubungi Vina tapi telponnya juga tak diangkat oleh Vina. Hampir satu jam Roni menunggu kepulangan Vina dan ketika kesabarannya mulai menipis, roni melihat sosok kekasihnya di seberang jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun