Mohon tunggu...
Irwan Thahir Manggala
Irwan Thahir Manggala Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Orang yang Sudah Mati Benar-benar Sudah di ALAM KUBUR . Semoga kita terhindar dari golongan orang yang SEMANGATNYA LAGI TERKUBUR.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kompasiana Mengantar Saya ke Senayan

5 April 2015   15:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:31 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_376818" align="aligncenter" width="300" caption="Foto Irwan Thahir Manggala "][/caption]

Pesona Menakjubkan: Irwan Thahir Manggala - Saya tidak bisa tinggal diam untuk sesegera mungkin untuk menjembatani isu strategis dunia pendidikan. Apalagi  isu itu berasal dari pihak yang bermuatan kebijakan dari hulu. Saya merasa ada peluang menaikkan adrenalin bila menghadapi arus yang lebih besar dan kuat. Syukurlah, hingga saat ini saya diposisikan kian terlatih langsung sejak bergabung Kompasiana. Saya juga merasa ada peluang besar karena periode kementrian Anies Baswedan masih tergolong hitungan 1 semester. Gerakan dan gebrakan Kemendikbud semakin mudah didapat dari situs rubrik Memajukan  Pendidikan' yang ada dalam paket Kompas com.

Saya juga santer untuk terus mengikuti arus balik tanggapan terhadap kebijakan dari atas lewat diskusi terbatas dengan kolega, membuat kliping dari berita koran nasional dan tidak lupa memanfaatkan celah untuk membuka ruang jaringan seluas-luasnya, khsusnya dengan stakeholder dunia pendidikan dan kebudayaan di tingkat lokal maupun nasional. Sudah tentu saya tahu diri untuk banyak mencari sumber yang akurat, seperti refrensi dan buku-buku kajian yang bernuansa pendidikan di toko buku, perpustakaan dan internet.

Saya masih mengingat kiprah saya saat dihari pelatihan Praktek Guru yang Baik bersama Kemenag Maros dan USAID di Maros. Empat hari berkegiatan guru yingkat Aliyah se Kabupaten itu berjalan lancar. Dipenghujung hari ketiga muncul kasak-kusuk tentang pengumuman dari Mentri Pendidikan dan Kebudayaan yang memutuskan Kurikulum 13. Sangat amat disayangkan, materi 3 hari sudah dipersipakan matang hingga untuk masuk area praktek mengajar(real teaching). Tapi apa mau dikata, semua terpana dengan pengumaman yang sangat mengejutkan itu. Saya tampil sedikit beroarasi seraya meminta rekomendasi dari panitia dan fasilitator tentang nasib Kurukulum 13. Suasana penuh polemik itu berakhir dengan masing-masing saling mengambil posisi dan porsi. Bagi yang mau terrus dengan K 13 dipersilahkan, namun kebijakan muncul untuk tetap bertahan dan kembali ke KTSP.

[caption id="attachment_376817" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber: Jawa Pos Tahun 2008 (Dok ITM) "]

14282214491711379609
14282214491711379609
[/caption]

Saya ,mengikuti dengan cara seksama perjalanan pemikiran Anies Baswedan, sejak masih menduduki Rektor Universitas Paramadina Jakarta. 4 tulisan opini di Kompas menjadi pegangan kuat untuk menjadi bahan bukti kalau saya nemar-benar ingin bersialturrahmi langsung dengan Kemendikbud di Senayan. Semoga tulisan ini bisa menjadi pengantar sebelum ajang besar Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2015. Menjadi satu penghargaan bila diusia menjelang 50 tahun bila bersua dengan pemegang kendali arus hulu pendidikan di Indonesia. Terima kasih sebelumnya bila ada perhatian balik dari pihak Kemendikbud.

Pattunuang 050315

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun