Mohon tunggu...
Irwan Thahir Manggala
Irwan Thahir Manggala Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Orang yang Sudah Mati Benar-benar Sudah di ALAM KUBUR . Semoga kita terhindar dari golongan orang yang SEMANGATNYA LAGI TERKUBUR.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Cerita Saleh dan Karma Jadi Legenda

5 Juli 2013   21:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:57 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah buku yang mudah, murah dan sangat dekat menjangkau khususnya usia dini (menjelang dewasa) sebagai bekal cermin dari terpaan seribu macam godaan kehidupan. Dari buku ini pula diharapa bisa menjadi jembatan bagi mereka  agar dapat memetik hikmah - tanpa menggurui.

Taman Surga, demikian judul buku cerita yang sangat melegenda. Saya yakin dari sekian kompasianer, tentunya banyak yang sudah pernah membaca, bahkan mengoleksi buku cerita yang berukuran tipis, namun penuh pesan dan kesan. Bagaimana tidak, saya pun masih hafal bukan hanya alur cerita peran Saleh dan Karma, tapi hampir keseluruhan detail gambar dalam buku itu masih terngiang.Saya membelinya sudah hampir 10 kali. Seingat saya, awal mula beli buku cerita bergambar itu saat masih SD seharga Rp 75. Dua hari lalu saya membeli kembali edisi revisi sudah seharga Rp 3000

Buku ini bisa dikategorikan sebagai buku rekor Muri. Buku yang berpesan agama (Islam) itu saya baca saat saya masih di Sekolah Dasar(SD). Lebih menariknya karena disaat membelinya, saya sendiri yang mendapatkannya secara langsung di toko jualan barang campur - bisa dikategorikan toko mainan dan perlengkapan sekolah. Saya kembali menemukan buku cerita itu sudah dalam versi revisi di toko buku di jalan Tentara Pelajar di kota Makassar.

Singkat Cerita

Buku cerita bergambar Taman Surga diterbitkan dalam versi sekarang oleh Ema Wardana, CV Pustaka Agung Harapan Surabaya. Cerita singkatnya, lahir anak lelaki, Sudarma, dari golongan keluarga yang sangat berada. Segala sesuatunya sudah dipersiapkan- termasuk dibuatkan kamar khusus untuknya. Lain halnya dengan Khairul Rizal,berlatar belakang keluarga yang kurang, tinggal di kampung.

Rizal diasuh oleh ibunya sendiri dengan penuh kasih, termasuk diberi air susu ibu(ASI). Di setiap tengah malam disaat dia terlelap tidur, kedua orang tuanya senantiasa mengiringinya dengan doa agar kelak dia jujur melangkah menapak jalan hidup yang diridhai Allah. Sedang ibu Darma lebih cenderung mempertahankan keindahan bentuk tubuhnya dari pada memberi ASI. Digantinya ASI dengan susui nstan. Karena kedua orang tua Darma tergolong sibuk, asuhan Darma dipercayakan kepada pembantu.

Menginjak usia balita Rizal oleh orang tuanya dibelikan mainan  sederhana, tapi  yang bermuatan mengembangkan daya kreatif. Sedangkan Darma dibelikan mainan serba elektrik. Pada usia sekolah, Rizal selalu pulang -pergi ke sekolah bersama teman-temannya. Darma yang disekolahkan di SD favorit selalu diantar sopir pribadi ayahnya. Rizal mengikuti pelajaran tambahan lewat bimbingan pengajian. Darma yang diasuh oleh baby sitter - yang lebih banyak di rumah, hanya menemani nonton tv dan bermain game. Segala titah Darma selalu saja terladeni.

Berlatar belakang kehidupan sosial religius Rizal bisa terus bertahan untuk mengembangkan diri. Dia rajin berusaha dan beribadah. Kedua orang tuanya pun tidak pernah ketinggalan memberikan doa kepadanya. Sangat berbeda dengan Darma, dengan terbuai oleh kekayaan sehingga sulit bagi dia menempatkan jati dirinya. Darma semakin mudah mendapatkan akses untuk mengelabui orang tuanya. Dia lebih banyak membuang-buang waktunya untuk bersenang-senang, minum minuman terlarang, kebut-kebutan motor di jalan, berpesta di klub malam. Orang tua Darma tidak sempat lagi mengamati perkembangan pergaulan anaknya.

Hingga sampai setelah lulus dari sekolah menengah, Rizal melanjutkan ke PT. Dia masuk fakultas kedokteran, itu semua  juga berkat kedua orang tuanya. Pesan ayahnya, lewat pintu kedokteran Rizal akan dapat memahami kebesaran dan kekuasaan Allah. Sama halnya Darma, juga lulus walau dengan nilai yang pas-pasan. Namun karena keinginan kuat orang tua yang ingin melihat anaknya jauh lebih berhasil, Darma diikutkan kuliah di luar negeri. Beberapa tahun kemudian, Rizal dapat menyelesaiakan kuliahnya. Selain bekerja di rumah sakit, dia juga membuat praktek dokter sendiri.

Rizal menghadapi tantangan sekaligus peluang dalam menaungi tugasnya sebagai tenaga medis. Bahkan ada kasus yang dihadapinya bukan sebagai bidangnya. Namun dia sabar dan dengan cara trik pendekatan, akhirnya dia dapat menyelesaikan tantangan itu. Tugas mulia di bidang kemanusiaan itu punya dampak besar, Rizal kian mendapat perhatian masyarakat sekitar. Dari hasil usahanya itu dia menyempatkan diri beribadah haji. Dia juga tidak berkeberatan terlibat dalam kegiatan sosial, seperti khitanan massal. Rizal sempat mempersunting seorang gadis muslimah.

Darma yang juga sudah berhasil kuliah dari luar negeri langsung ditempatkan di perusahaan bapaknya. Tentunya posisi direktur yang didudukinya. Ayahnya bangga karena anaknya dapat menggantikan dirinya. Orangtuanya sudah semakin leluasa bepergian refreshing keliling Eropa. Tidak lama dalam perjalanan keliling Eropa, orang tuanya meninggal akibat kecelakan mobil. Darma kian merasa sendiri, tidak ada lagi yang menemani. Ternyata dengan peristiwa itu tidak membuat Darma merenung, tetapi sebaliknya dia merasa kian punya kesempatan dan kekuasaan. Dia semakin mudah mendapatkan jatah harta dan aset perusahaan kedua orang tuanya. Dia semakin menggila, berfoya-foya tiada henti. Darma lepas kendali, kecanduan minuman keras dan meneguk ecstasy kian kambuh dan menjadi-jadi. Berjudi dan bermain wanita profesional telah menjadi bagian dari kehidupannya.

Manajemen perusahaan tidak dikelola lagi sebagaimana mestinya. Pola manajemennya amburadul. Pikiran Darma, hidup kan hanya sekali, karena itu harus dinikmati. Kalau soal nikah, hanya membuat orang susah. Buat apa susah-susah ngurusi anak orang? Kalau lagi kepingin, ya beli saja! Karena dengan beli dia bisa memilih wanita macam apa saja. Begitulah pada setiap usia dan harta Darma senantiasa lebih banyak dipergunakan untuk hal-hal yang berbau maksiat! Ajaran agama dianggapnya sebagai penghambat pergaulannya.

Sepuluh tahun telah berlalu, umur Darma kian terkikis masa, sementara prilakunya tidak berubah. Hingga pada suatu hari dia jatuh sakit -  ternyata dia terkena penyakit AIDS. Harta perusahaan diambil alih Bank karena kreditnya macet. Dia pun meninggal dunia dalam keadaan yang sangat mengenaskan.

Lain halnya dengan Rizal, yang senantiasa berpegang teguh kepada Al-Quran dan As Sunnah, menjadikannya rajin dan tekun beribadah. Rizal mengutip firman Allah SWT," Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Ku."  Karena itu dia senantiasa membimbing keluarganya, khususnya kedua orang tuanya.

Di bagian lanjutan sampai penutup cerita buku yang menggugah iman ini menggambarkan proses orang meninggal dunia, keadaan di dalam kubur, perolehan azab dan nikmat sesuai amal di dunia. Ilustrasi gambar ini bagi saya bisa menjadi cambuk peringatan kepada ummat (Islam) yang masih terlena dengan hanya hidup dengan gaya Darma. Semoga buku cerita ini bisa menjadi bekal untuk memasuki bulan suci ramadhan. Saya ucapkan selamat berpuasa,  bagi yang menjalankannya.

Dari sampul belakang ada kutipan gambaran firman Allah SWT sebaiknya untuk disimak:

Taman surga yang penuh dengan segala keindahan dan kenikmatan. Tempat yang diperuntukkan bagi orang-orang yang "beriman dann beramal saleh", tempat yang tiada lagi penderitaan, kesusahan maupun keresahan. Tiada kelelahan kecuali hanya kegembiraan dan kedamaian, mereka kekal di dalamnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun